Minggu, 29 Juni 2014

Macam Macam Sholat


Tata Cara Mengerjakan Shalat Sunah Awwabin - Assalamualaikum Wr Wb, Terima kasih saya ucapkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga di beri kesempatan untuk menulis atau menyajikan seputar tuntunan shalat, yang akan bahas kali ini yakni Cara Mengerjakan Shalat Sunah Awwabin.

Shalat Sunah Awwabin
Sesudah sunah ba’dal maghrib (ba’diyah), disunahkan pula bagi siapa saja yang mengerjakan sunah dua sampai dengan enam raka’at  yang dinamakan shalat sunah awwabin. (Baca Juga Seputar Sholat Tarawih dan Qunut Witir)

Cara mengerjakan Shalat Sunah Awwabin

1. Shalat dua raka’at dengan lafazh niatnya:

    “Ushallii rak’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”

2. Sesudah membaca Fatihah pada raka’at pertama, bacala surat Ikhlas enam kali, surat Al-Falaq sekali dan surat An-Nas sekali, demikian pula pada raka’at kedua.

3. Sehabis salam dua raka’at ini, maka shalat lagi dua raka’at . Dan di baca pada raka’at pertama dan kedua sesudah Al-Fatihah mana saja surat yang dikehendaki. Lafazh niatnya seperti tersebut di atas.

4. Sesudah itu,berdiri lagi dengan lafazh niatnya seperti yang di atas, dilaksanakan 2 raka’at,dengan bacaan pada raka’at pertama sesudah surat Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada raka’at kedua sesudah Al-Fatihah baclah surat Al-Ikhlas.


Tata Cara Mengerjakan Shalat Dhuha, Niat dan Doanya Lengkap

Cara Mengerjakan Shalat Dhuha Niat dan Doanya
Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at boleh empat raka’at, enam raka’at, atau depan raka’at. Waktu dhuha ini kira kira matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta(pukul) tujuh sampai masuk waktu zhuhur.

Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsu(Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada raka’at kedua surat Ad-dhuha (Wa-dhuhaa wal-laili).

Niat Shalat Dhuha

Lafazh niatnya sebagai berikut:

    “Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”

Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha
Adapun doa yang di baca sehabis shalat dhuha yaitu:

    “Allahumma innagh-dhuhaa’a dhuhaa’uka wal-bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-’ishmata ‘ishmatuka.Allahumma ini kaana rizqi fis-samaa’i ffa anzhilhu wa in kaana fil-ardhi fa akhriju wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shaalihin”

Sabda Nabi Muhammad saw, yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam hadist sebagai berikut:

“Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan di ampuni dosanya oleh Allah,sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan” (HR.Turmudzi)

Cara Mengerjakan Shalat Dua Gerhana Waktu, Doa dan Niat

Shalat kusufian ialah shalat dua gerhana, yakni shalat karena gerhana bulan dan gerhana matahari, kalau gerhana bulan kita lakukan shalat khusuf, dan kalau gerhana matahari kita lakukan shalat kusuf, kedua shalat ini hukumnya sunah muakad. Waktu melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu sampai matahari kembali sebagaimana biasa, atau sampai terbenam. Sedang shalat gerhana bulan waktunya mulai dari terjadinya gerhana itu sampai terbit kembali, atau sampai bulan nampak utuh.
( baca juga Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Rawatib yang Benar)


Cara mengerjakan Shalat Dua Gerhana :

Pertama:
Shalat dua raka’at sebagaimana shalat biasa, boleh dilakukan sendiri-sendiri, tetapi lebih utama dilakukan berjama’ah

Kedua:
Shalat dua raka’at dengan 4 kali rukuk, dan 4 kali sujud, yakni pada raka’at pertama sesudah rukuk dan i’tidal membaca surat Fatihah lagi, kemudian terus rukuk sekali lagi dan i’tidal lagi, kemudian terus sujud sebagaimana biasa. Pada raka’at kedua juga di lakukan seperti pada raka’at yang pertama. Dengan demikian shalat gerhana itu semuanya ada 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud

Bacaan fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan dinyaringkan,sedang dalam gerhana matahari tidak dinyaringkan. Dalam membaca surat pada tiap tiap raka’at disunahkan membaca surat surat yang panjang.

Jika shalat gerhana itu dikerjakan seperti shalat biasa dua raka’at dengan dua rukuk, maka tidak ada halangan, yakni cukup sah pula.

 

Lafazh Niat (Gerhana bulan/matahari)

“Ushallii sunnatal-kusuufi rak’ataini lillahi ta’alaa”
Mungkin hanya itu yang bisa kami berikan seputar Cara Mengerjakan Shalat Dua Gerhana, semoga artikel ini bisa menjadi artikel yang bermanfaat untuk anda semua. Dan kita selalu tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.

Cara Mengerjakan Shalat Gaib Bacaan dan Doa Yang Benar

 Sekarang ini kami akan memberikan ulasan artikel tentang Cara Mengerjakan Shalat Gaib Yang Benar, bagi anda yang ingin tahu atau belajar cara mengerjakan shalat ghaib simak artikelnya berikut ini.

Shalat ghaib biasa dikerjakan bila ada keluarga atau handai tolan yang meninggal di tempat yang jauh dari sanak saudaranya, maka di sunahkan juga kita melakukan shalat gaib atas mayat  tersebut walaupun sudah lewat seminggu atau lebih. Shalat gaib pada mayit itu adalah sah, sebagaimana shalat jenasah biasa.

Bacaan shalat gaib bacaannya sama saja dengan shalat jenazah yang bukan gaib, hanya niatnya saja di sebutkan atas mayait gaib, yakni dengan lafaldz
“Ushalli ‘alaa mayit (fulan) al-ghaa’ibi arba’a takbiiraatin fardhal-kiffayti lillahita’alaa. Allahu Akbar.”
Doa sesudah Shalat Jenazah
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’ alaa aali sayyidinaa Muhammad. Allahumma bi haqqil-faatihah. I’tiq riqaabanaa wa riqaaba haadzal-mayitti(haadzihil-mayitiati)minan-naar 3x. Allaahumma anzilir-rahmata wal-magfiratha ‘alaa haadzal-mayyiti(haadzihil-mayitiati) waj’al qabrahu (haa) raudhatan minal-jannah. Wa laataj’alhu lahu (lahaa) hufratan minan-niraan. Wa shallallaahu ‘alaa khairi khalqihi sayyidinaa Muhammadin wa aaliihii wa shahbihii ajma’iina wal-hamdu lillaahi rabbil-’alamin."

Cara Mengerjakan Shalat Dua Gerhana Waktu, Doa dan Niat

Shalat hajat ialah shalat yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajatnya oleh Allah. Shalat sunah hajat dikerjakan dua raka’a, kemudian berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya. Shalat hajat ini banyak macam ragam cara mengerjakannya yakni bukan syarat rukunnya tidak hanya pada bacaan dan tertibnya berlainan cara mengerjakannya.

Shalat Hajat
Pada pokoknya shalat hajat itu dilaksanakan dua raka’at sampai dengan 12 raka’at, dengan tiap tiap dua raka’at satu salam. Ayat ayat terserah kepada yang akan mengerjakannya dan di perbuat dua raka’at sehingga sampai 12 raka’at jumlahnya, dan seperti shalat-shalat yang lainnya.

Bacaan Niat Shalat Hajat

Lafazh niatnya ialah:
“Ushallii sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi ta’-aalaa.Allahu Akbar”

Doa shalat hajat

Apabila telah selesai shalat hajat, lalu duduklah kita dengan khusyuk, lalu membaca istigfhar. Dalam Kita Tajul Jamil lil ushul, di anjurkan :Selesai shalat hajat membaca istighfar 100 kali, yakni membaca:
“Astaghfirullaahal-azhim”
Setelah membaca istighfar lalau membaca shalawat atas Nabi saw. 100 kali, yakni membaca
“Allahumma Shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatar-ridhaa wardha ‘an ashhaabihir-ridhar-ridhaa”
Sesudah itu membaca doa sebagai berikut:
“Laa ilaaha illallahul-hakimil-kariim subhaanallaahi rabil-’arsyil-’azhim.Al-hamdu liilaahi rabbil-’alamiin as’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal-ghanimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illaaghafartahuuu wa laa hamman illaa far-rajtahu wa laa haajata illa hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar-raahimin”
Kemudian mohonlah apa yang di maksud, sambil bersujud kepada Allah, dan perbanyaklah bacaan:
“Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah  Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya”
Shalat hajat ini dilaksanakanlah semalam, atau tiga malam sampai tujuh malam, tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit maksud kita ini, Insya Allah hajatkita ini terkabul

Niat dan Cara Mengerjakan Shalat Hari Raya Idul Fitri

Waktu shalat ‘Id di mulai dari terbit matahari sampai tergelincirnya. Kedua shalat hari raya tersebut hukumnya sunnat muakkad bagi laki-laki dan perempuan, mukmin atau musafir. Boleh dikerjakan sendirian dan sebaiknya di lakukan berjamaah.

Shalat Hari Raya Idul Fitri

Cara mengerjakan Shalat Hari Raya Idul Fitri:

1. Pada pagi hari tanggal 1 Syawal, sesudah kita menunaikan shalat subuh dan sesudah kita mandi sunah Hari Raya, lalu berangkat lah menuju masjid atau tanah lapang dengan memperbanyak mengucapkan takbir.
2. Setelah tiba di masjid, maka sebelum duduk shalat tahiyatul-masjid dua raka’at. Kalau di tanah lapangan tidak ada tahyatul masjid, hanya duduklah dengan ikut mengulang ulang bacaan takbr,sampai mulai shalat ‘Id
3. Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatal-’iidiil-fitri rak’ataini lillahi ta’alaa”
Jika shalat ‘Idul Adha:
“Ushalii sunnatal-’iidiil-Adha rak’ataini lillahi ta’alaa
4. Pada raka’at pertama: sesudah niat mula mula membaca takbiratul ihram kemudian membaca doa iftitah. Selanjutnya takbir 7 kali da setiap habis takbir disunahkan membaca:
“Subhaanallah wal-hamdu liillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar”
Setelah takbir 7 kali dan membaca tasbih tersebut. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan disambung dengan membaca surat yang disukai, dan lebih utama membaca surat Qaf atau surat Al-A’la (Sabbihisma Rabbikal-a’laa)
5. Pada raka’at ke dua,sesudah berdiri untuk raka’at kedua membaca seperti tersebut pada raka’at pertama, Kemudian membaca surat Al-Fatiah dan diteruskan dengan bacaan surat yang kita kehendaki, tetapi lebih utama membaca surat Al-Ghasyiah. Bacaan itu dengan suara nyaring . Imam menyaringkan yakni mengeraskan suaranya pada waktu membaca surat Al-Fatihah dan surat surat lainnya, sedangkan makmum tidak nyaring.
6. Shalat ini dikerjakan dua raka’at dan di lakukan sebagaimana shalat shalat yang lain.
7. Khutbah dilakukan sesudah shalat ‘Id dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada khutbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus berturut-turut.
8. Hendaknya dalam khutbah ‘Idul Fitri berisi penerangan tentang zakat fitrah pada hari raya Haji berisi penerangan tentang ibadah Haji dan hukum kurban.

Bacaan Niat, Doa Shalat Istikharah dan Tata Cara Mengerjakannya

Shalat istikharah ialah shalat sunah dua raka’at untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di antara dua hal yang belum dapat di tentukan baik dan buruknya. Yakni apabila seseorang berhajat dan bercita cita akan mengerjakan sesuatu maksud, sedang ia ragu dalam pekerjaan atau maksud iti, apakah di lakukan terus atau tidak. Maka untuk memilih salah satu dari dua hal diteruskan atau tidak, disunahkan shalat istikharah dua raka’at.

Shalat Istikharah

 

Waktu Mengerjakan Shalat Istikharah

Shalat istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika di kerjakan seperti shalat tahajjud yakni  di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa istikharah dan sesudah berdoa hendaklah memilih dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu.

 

Bacaan Niat Shalat Istikharah

Lafazh niatnya ialah sebagai berikut:
“Ushalii sunnatal-istikhaarati rak’ataini lillahi ta’alaa.Allahu Akbar.”

Bacaan Doa Shalat Istikharah

Doa istikharah yaitu:
“Allahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-’azhiim fa innaka taq-diru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta’allaamul-ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashriifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih”
Keterangan:
Waktu yang menyebutkan hal yang di maksud dalam doa tersebut di atas, hendaklah disebutkan apa yang dimaksud dalam persoalan itu.
Sesudah berdoa mintakanlah apa apa yang baik dilaksanakan menurut cita cita dan maksud kita itu. Apa yang mendatang yang kuat dalam hati dan mantap hati kita itulah kita laksanakan dan yang baik kita perbuat.
Jadi bagi kita kaum muslimin kita tidak tidak usah bingung atau gelisah bila kita dihadapkan sebuah persoalan yang membingungkan kita, semuanya sudah di kemas dalam Al-Qur’an tinggal kitanya saja maupun menjalankan atau tidaknya.

Doa Niat dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Istiqa’a

Shalat Istiqa’a, untuk anda yang ingin lebih dalam tahu tentang shalat  Istiqa’a, perhatikan pembahasan di bawah ini.

Shalat Istiqa'a

Shalat  Istiqa’a merupakan shalat sunah untuk memohon hujan dadn disunahkan bagi orang orang yang muqim dan musafir, dikala sangat menghajatkan air karena tidak ada hujan atau keputusan air dari sumbernya.

Cara mengerjakan Shalat Istiqa’a ada tiga cara yaitu:
  1. Berdoa saja disembarang waktu dan tempat,dengan suara yang nyaring dan lemah
  2. Menambah doa istiqa’a pada khutbah jum’at
  3. Dengan shalat dua raka’at yang disertai dengan dua khutbah.

Lafazh niat Shalat Istiqa’a :

“Ushallii sunnatal-istisqa’i rak’ataini (immaman/makmu’man) lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”

Cara Melaksanakan Shalat Istiqa’a :

  1. Tiga hari sebelum shalat itiqa’a, imam atau ulama memberi tahu kepada kaumnya untuk puasa tiga hari lamanya, dan menganjurkan pula mereka beramal baik ,seperti sedekah atau tobat dari segala dosa, mengusahakan perdamain dengan orang orang yang di anggap lawan, dan melepaskan diri dari kezaliman
  2. Pada hari yang ke empatnya,semua penduduk disuruh keluar dari rumah bahkan binatang ternak,mereka pun ikut dikeluarkan ke tanah lapang untuk melakukan shalat istiqa’a itu. Waktu ke luar ke tanah lapang,sebaiknya dengan pakaian yang sederhana dan tidak memakai wangiwangian dan sebagainya  dan selama itu orang di anjurkan supaya memperbanyak membaca istighfar artinya memohon ampun
  3. Setelah salam, khatib membacakan dua khutbah dan pada khutbah yang pertama di mulai dengan membaca istighfar 9 kali pada khutbah yang kedua di mulai dengan membac istighfar 7 kali

Doa Shalat istiqa’a

Doa yang sering di baca dalam shalat istiqa’a,baik dalam khutbah maupun diluar khutbah ialah:
“Allahummasqinal-ghaitsa wa laa taj’alnaa minal-qaanithiin”
“Allahumma ‘alath-thiraabi wal-aakaami wa manaabitisy-syajari wa buthuunul-audiyah. Allaahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa”

Syarat dan Tata Cara Mengerjakan Sholat Jenazah dengan Benar

Untuk melakukan sholat jenazah ada syarat yang harus di penuhi di antaranya:

Sholat Jenazah

 

Syarat Mengerjakan Sholat Jenazah

  • Shalat jenazah sama halnya dengan sholat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadast besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
  • Mayit sudah di mandikan dan juga telah di kafani
  • Letak mayit di sebelah kiblat orang yang menyolati, kecuali kalau sholat di letakan di atas kubur atau sholat ghaib

Rukun dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Jenazah

Shalat jeazah tidak dengan mengerjakan rukuk dan sujud dan tidak juga dengan mengumandangkan adzan dan juga iqamat, dan caranya sebagai berikut:
Setelah berdiri sebagaimana mestinya akan mengerjakan shalat, kemudian :
a. Niat yang mengajak melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir, menghadap ke arah kiblat karena Allah.
Lafad niatnya
Untuk mayit laki laki
1
Untuk mayit perempuan
2
b. Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu Akbar” bersamaan dengan niat, sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut
c. Setelah takbir yang kedua, terus membaca shalawat atas nabi sebagai berikut:
3
d. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa sekurang kurangnya sebagai berikut:
4
e. Setelah takbir ke empat, membaca doa sebagai berikut
5
f. Kemudian (selesai) memberi salam memalingkan muka ke kanan dan ke kiri dengan ucapan sebagai berikut:
6

Cara Mengerjakan Shalat Sunnah Muthlaq

Cara Mengerjakan Shalat Sunnah Muthlaq, bagi pembaca yang ingin mengetahui apa seh Shalat Sunnah Muthlaq itu?

Shalat Sunnah Muthlaq

Shalat sunah muthalaq ialah shalat sunah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada wakt yang terlarang untuk mengerjakan shalat sunah. Jumlah raka’atnya tidak terbatas. Shalat sunah muthalaq yakni sunah yang tidak bersebab, bukan karena masuk ke masjid, bukan karena shalat qalbiyah atau ba’diyah, shalat fardhu dan lain lainnya. Shalat ini semata mata shalat sunah muthlaq, kapan dan di mana saja dapat dikerjakan ,asal jangan di waktu haram.
Adapun waktu waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat sunah ialah:
  1. Waktu matahari sedang terbit, sehingga naik setombak/lembing
  2. Ketika matahari sedang tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya. Kecuali pada hari jum’at ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan tahyatul masjid
  3. Sesudah shalat ashar sampai terbenam matahari
  4. Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi
  5. Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna terbenamnya

Niat Shalat Sunnah Muthlaq

Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatar rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar”

Cara Mengerjakan Shalat Subuh dengan Qunut

Memang kewajiban seorang muslim adalah menunaikan ibadah shalat. Shalat ada lima waktu subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya.

shalat subuh

Untuk artikel yang pertama ini kita akan menjelaskan bagaimana tata cara untuk mengerjakan shalat subuh, sebelum menunaikan shalat anda harus tahu dulu juga syarat sah shalat dan rukun shalat. sudah membaca kedua artikel tersebut, setelah mengetahui sekarang barulah mari kita belajar shalat subuh.
Dalam pengertian Shalat Subuh (bahasa Arab: صلاة الصبح) ialah salah satu salat wajib yang terdapat pada shalat wajib lima waktu yang dikerjakan pada waktu setelah terbitnya fajar hingga menjelang matahari terbit.
Berikut ini adalah tata cara mengerjakan shalat subuh dengan membaca Qunut.

 

Tata Cara Ibadah Shalat Subuh

1. Pertama adalah Menyucikan diri dengan berwudhu, belum tahu caranya baca ( cara wudhu )
2. Kedua adalah tata cara dalam berpakaian perlu kita diperhatikan:
  • Untuk Laki laki adalah Menutup aurat sekurang – kurangnya dari pangkal leher sampai ke mata kaki.
  • Untuk Wanita adalah menutup seluruh auratnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
3. Ketiga adalah berdiri tegak, lalu membaca Niat Shalat Subuh:
niat shalat subuh
4. Takbiratul Ikhram, berdiri sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar” :
5. Setelah takbir berdiri dengan kedua tangan berada diperut sambil membaca doa iftitah:
doa iftitah

Langkah Shalat Subuh Rakaat Pertama
1. Masih dalam posisi berdiri setelah membaca doa iftitah, kemudian membaca surah Al fatihah dan Surah Al Ikhlas, surah Al Ikhlas dapat diganti dengan surah lainnya yang anda hafal.
2. Mengucapkan takbir “Allahu Akbar” untuk bersiap rukuk:
3. Tunduk untuk melakukan rukuk, dengan cara membungkuk bersamaan dengan kedua tangan yang diletakan di atas dengkul, kemudian membaca bacaan rukuk sebanyak 3 kali:
“Subahana rabbial ‘azimi wabihamdih.”
4. Melakukan Iktidal setelah rukuk dan melakukan gerakan berdiri setelah rukuk dengan membaca :
“Sami’allahu liman hamidah.”
5. Berdiri iktidal, berdiri tegak biasa, dengan membaca :
“Rabbana lakalhamdu mil assamawati wamil ardhi wamil a’maasyita min syai i’nba’du.”
6. Setalah bacaan iktidal selesai kemudian melakukan Sujud pertama, dengan kedua tangan menyentuh lantai, dan juga posisi dahi kita juga sejajar dengan kedua tangan, dab kedua dengkul menyangga sujud, dengan membaca bacaan sujud sebanyak 3 kali:
“Subhana rabbiayal a’la wabihamdih.”
7. Setelah sujud pertama adalah duduk diantara dua sujud, kemudian duduk seperti berlutut, dengan membaca:
“Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’kni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni.”
8. Sujud yang kedua, sama seperti sujud pertama, dengan membaca bacaan sujud sebanyak 3 kali.

Langkah Shalat Subuh Rakaat Kedua
1. Berdiri pada rakaat kedua setelah melakukan sujud pada rakaat pertama, tanpa mengangkat tangan kemudian adalah membaca surah Al fatihah dan Surah lain yang anda hafal.
2. Mengucapkan takbir “Allahu Akbar” untuk bersiap rukuk:
3. Tunduk untuk melakukan rukuk, dengan cara membungkuk bersamaan dengan kedua tangan yang diletakan di atas dengkul, kemudian membaca bacaan rukuk sebanyak 3 kali:
“Subahana rabbial ‘azimi wabihamdih.”
4. Melakukan Iktidal sehabis rukuk, dan melakukan gerakan berdiri setelah rukuk dengan membaca :
“Sami’allahu liman hamidah.”
5. Berdiri iktidal, berdiri tegak biasa, dengan membaca :
“Rabbana lakalhamdu mil assamawati wamil ardhi wamil a’maasyita min syai i’nba’du.”
6. Masih dalam posisi berdiri iktidal, kemudian membaca membaca doa Qunut
doa Qunut

7. Selanjutnya melakukan Sujud pertama dan kedua dalam rakaat kedua, teknik sama seperti sujud pada rakaat pertama, dan sama pula dengan duduk diantara 2 sujud pertama bacaan sama seperti pada rakaat pertama
8. Kemudian adalah duduk tahiyat akhir dengan posisi sedikit menyamping ke kiri dengan membaca doa:
doa tahiyat akhir
9. Terakhir adalah Kepala berpaling ke arah Kanan dengan mengucapkan salam, dan kemudian berpaling ke kiri dengan mengucapkan salam.
“Assalamualaikum warahmatullah.”
Sekian yang harus anda pelajari untuk menunaikan ibadah shalat subuh dengan benar, dan untuk bacaan surah jika anda belum bisa menghafal surah yang panjang anda hafakan surah-surah pendek terlebih dahulu.

Tata Cara Mengerjakan Shalat Tahajjud dan Keistimewaannya

Ucapkan syukur Allhamdullilah kepada Sang Maha Kuasa Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat dan ridha-Nya kepada kita semua, maka dari itu kita sebagai orang yang mudah mudahan beriman selalu meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita. Pada kesempatan ini kami akan membahas artikel tuntunan shalat tentang Waktu dan Cara Shalat Tahajjud.

Cara Mengerjakan Shalat Tahajjud

Shalat Tahajjud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya sampai terbitnya fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat disebut shalat tahajud dengan syarat apabila di lakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapi shalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.

 

Waktu Untuk Sholat Tahajjud

Kalau sudah di ketahui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya’a sampai waktu subuh, sedang sepanjang malam ini ada saat- saat utama, lebih utama dan paling utama maka waktu malam yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian:
  1. Sepertiga pertama, yaitu kira kira dari jam 19 sampai dengan jam 22,ini saat utama
  2. Spertiga ke dua, yaitu kira kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat lebih utama
  3. Sepertiga ketiga, yaitu kira kira dari jam 1 sampai dengan masuk nya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama
Demikianlah menurut Hadist Rasulullah saw, yang berbunyi:
“Perintah Allah turun ke langit  dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon(berdoa), pasti akan ku kabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengaharap/memohon ampunan,pasti akan Kuampuni baginya,sampai tiba waktu subuh”

 

Bacaan Niat Shalat Tahajjud

Lafazh Niat Shalat Tahajjud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”

Keistimewaan Shalat Tahajjud

Shalat tahajjud yakni shalat malam yang sangat di anjurkan,sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
“Wa minal-laili fatahajjad bihii naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka maqaamam mahmuuda.”

Doa Shalat Tahajjud

Doa doa yang di baca di waktu melakukan sembahyang tahajjud atau sesudahnya sebaiknya dari ayat ayat Al-Qur’an atau hadist. Dari Al-Qur’an seperti:
“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasantaaw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar”

Cara Sholat Tahajud Yang Benar Lengkap Dengan Bacaannya


Sholat Tahajud merupakan sholat yang dilaksanakan saat malam hari setelah tidur, meskipun hanya tidur dalam waktu yang sebentar. Sesuai dengan makna dari kata “Tahajjud” yang berarti “bagun dari tidur”. Jadi syarat utama melakukan sholat tahajud ialah setalah tidur terlebih dulu, meskipun hanya tidur sebentar. Hukum dari sholat tahajud ini sendiri merupakan sunat mu’akkad, yang berarti sangat dianjurkan. Karena menurut hadist Nabi SAW, sholat yang paling utama dikerjakan setelah sholat fardhu ialah sholat tahajud.

Dan untuk jumlah rakaat dari sholat tahajud ialah 2 rakaat itu untuk jumlah minimal, dan lebih baik jika dikerjakan dalam jumlah yang banyak. Karena Rasulullah SAW sendiri pernah melakukan sholat tahajud sebanyak 10 rakaat yang ditambah dengan 1 rakaat sholat witir, jadi melakukan sholat tahajud akan lebih baik jika ditambah dengan sholat witir sebagai penutup. Sholat tahajud ini hendaknya dikerjakan sebanyak 2 rakaat kemudian salam, dan jika anda ingin menambah lagi jumlah rakaatya. Anda bisa melakukannya hingga jumlah rakaat yang anda inginkan dengan 2 rakaat dan 1 kali salam.
Ada pun cara pelaksanaan dari sholat tahajud ini sama persis dengan cara sholat fardhu baik untuk bacaan ataupun gerakannya, yang berbeda hanya pada bacaan niatnya saja.
Niat Sholat Tahajud adalah

Bacaan Niat Sholat Tahajud

“USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA”
Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram).
“Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala”
Dan setelah selesai melakukan sholat tahajud sebaiknya dilanjutkan dengan sholat witir. Dan sesudah selesai melakukan sholat witir, baiknya dilanjutkan lagi dengan membaca doa.


ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKAL HAQQU, WA LIQAA’UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA’ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU’AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAR

Artinya:
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itubenar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Dan setelah selesai membaca doa, sebaiknya dilanjutkan lagi dengan membaca istighfar sebanyak mungkin.
Bacaan Istighfar

Bacaan Istigfar

“ASTAGHFIRULLAAHALA AZHIIM. ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBUILAIH”

Artinya:
“Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”

Atau boleh pula dibaca istighfar berikut:



 

ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHATLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA 'ABDUKA, WA ANA 'ALAA AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU. A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU, ABUU'U LAKA BINI'MA-TIKA 'ALAYYA WA ABUU'U BIDZANBII, FAGHHRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB AILLAA ANTA.
 

Artinya:
"Wahai Allah! Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun berada dalam janji-Mu, menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang telah kulakukan. Kuakui kepada-Mu nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kuakui dosaku. Karena itu ampunilah aku, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau"

 
Apabila Rosulullah SAW  shalat tahajud di waktu malam,
beliau membaca:


اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ


Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Walakal hamdu Anta Qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulikussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu, Antal haqqu wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun haqqun, wassaa ‘atu haqqun. Allahumma laka  aslamtu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wabika aamantu. Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa akhkhortu. Wa maa asrortu wa maa a’ lantu.Antal muqoddimu wa Antal mu akhkhiru. Laa ilaa ha illaa anta Anta ilaahii Laa ilaaha illaa Anta
Ket:
H =

H =

“Artinya :
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi- Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu
dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada) (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-
Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali
(bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.

Do’a Sholat Tahajjud dibawah ini diambil dari Hadits Shahih Muslim

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَلَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَلَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَمَنْ فِيْهِنَّ. أَنْتَ الْحَقُّ. وَوَعْدُكَ الْحَقُّ. وَقَوْلُكَ الْحَقُّ. وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ. وَالْجَنَّةُ حَقٌّ. وَالنَّارُ حَقٌّ. وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ. وَبِكَ آمَنْتُ. وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. وَإِلَيْكَ أٰنَبْتُ. وَبِكَ خَاصَمْتُ. وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِي. مَا قَدَّمْتُ وَأَخَّرْتُ. وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ. أَنْتَ اِلٰهِي لاَ اِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ 

Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu Anta Qoyyaamussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna Antal haqqu wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun wassaa ‘atu haqqun. Allahumma laka  aslamtu. Wabika Aamantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa akhkhortu. Wa asrortu wa a’ lantu.
Anta ilaahiiy Laa ilaaha illaa Anta
Ket:
H =
H =

Artinya :
Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi.
Segala puji bagi-Mu,  Engkau adalah pemelihara langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu, Engkau adalah Tuhan langit dan bumi serta semua yang ada padanya. Engkau adalah yang hak, janji-Mu adalah hak, firman-Mu adalah hak, perjumpaan dengan-Mu adalah hak, surga adalah hak, neraka adalah hak, hari kiamat adalah hak. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri.Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Ke pangkuan-Mu aku pulang. Kepada-Mu aku mengadu. Dengan (nama) Mu aku memutuskan. Maka ampunilah aku, ampunilah dosa-dosaku, baik yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku lakukan secara diam-diam maupun yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau.

Cara dan Bacaan Doa Shalat Sunnah Tahiyyatul-Masjid

Yang akan kita akan bahas kali ini yakni Cara dan Doa Shalat Tahiyyatul-Masjid.

niat dan doa shalat Tahiyyatul-Masjid

niat dan doa shalat Tahiyyatul-Masjid. Shalat tahiyatul-masjid ialah shalat sunnah yang dikerjakan oleh jama’ah yang sedang masuk ke dalam masjid, baik pada hari jum’at maupun lainnya, di waktu malam atau siang. Jika kita masuk ke dalam masjid, hendaklah sebelum duduk kita mengerjakan shalat sunah dua raka’at. Shalat sunah ini disebut shalat tahiyyatul masjid, artinya shalat untuk menghormati masjid.

 

Niat Shalat Tahiyyatul-Masjid

Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnata tahiyyatul-masjidi rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”
Orang yang masuk ke masjid di kata khatib sedang berkhutbah, hendaklah shalat tahiyatul-masjid di lakukan dengan ringan, artinya jangan terlalu lama, untuk segera dapat mendengarkan khutbah.

Doa waktu berangkat dari rumah ke masjid.
“Allahummaj’al fii qalbii nuuraa wa fii basharii nuuraa wa khalfii nuuraa wa fii sya’rii nuuraa wa fii basyarii nuraa.”
Doa ketika sedang masuk masjid
Jika kita masuk masjid di sunahkan membaca doa
“Allahummagfhir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika”
Doa ketika keluar dari masjid
“Allahumagfhir lii dzunuubii waftah lii abwaaba fadhlik, Allaahumma ‘shimmi minasy-syaithannir-rajiim”

Bacaan Niat dan Doa Cara Mengerjakan Shalat Tasbih

Tata Cara Mengerjakan Shalat Tasbih, bagi anda yang ingin belajar mari ikuti pembahasannya di bawah ini.

Shalat Tasbih

Shalat sunnah tasbih ialah shalat yang sebagaimana di ajarkan oleh Rosulullah saw, kepada mamaknya Sayyidina Abbas Abdul Muthalih. Shalat tasbih ini di anjurkan mengamalkannya, kalau bisa tiap tiap malam, kalau tidak bisa tiap malam, maka sekali seminggu, kalau juga tak sanggup sekali seminggu, dapat juga di lakukan sebulan sekali atau setahun sekali, dan kalau tidak bisa sekali setahun, setidak tidaknya sekali seumur hidup.
  1. Kalau di kerjakan pada siang hari hendaklah dikerjakaan 4 raka’at dengan satu salam
  2. Kalau dikerjakan pada malam hari, hendaklah emapat raka’at itu dijadikan dua salam
Shalat ini disebut shalat tasbih, karena di dalamnya di bacakan tasbih sehingga dalam 4 raka’at itu berjumlah 300 tasbih.
Cara mengerjakan sholat tasbih sebagai berikut:
1. Berdiri lurus menghadap kiblat, lalu membaca lafazh niatnya
“Ushallii sunnatat-tasbihi rak’ataini lillahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
2. Selesai membaca doa iftitah, lalu membaca surat,kemudian sebelumnya  rukuk bacaah “tasbih” 15 kali, yaitu:
“Subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu walaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-’aliyyil-azhiim”
3. Kemudian rukuk, dan setelah membaca tasbih rukuk,lalu membaca pula tasbih seperti tersebut di atas 10 kali, kemudian ‘itidal
4. Setelah tahmid i’tidal.lantas membaca pula tasbih seperti tersebut di atas 10 kali,lantas sujud.
5. Di waktusujud, sehabis tasbih tahajud, kemudian membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali, lalu duduk di antara dua sujud.
6. Setelah selesai membaca doa duduk antara dua sujud, lantas membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali,kemudian sujud ke dua.
7. Pada sujud ke dua setelah selesai membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali,lantas sebelum berdiri ke raka’atkedua kita hendaknya “duduk istirahat”lalu sambil duduk istirahat itu kita membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali
Demikianlah kita lakukan pada raka’at pertama ini, yang apabila kita hitung seluruh bacaan tasbihnya berjumlah 75 kali tasbih, dan 75 x 4 raka’at = 300 tasbih
Untuk lebih jelasnya kita nyatakan sebagai berikut:
  • Setelah selesai membaca surat pada raka’at pertama sambil berdiri membaca tasbihb 15 kali
  • Waktu rukukmembaca tasbih 10 kali
  • Waktu i’tidal membaca tasbih 10 kali
  • Waktu  sujud membaca tasbih 10 kali
  • Waktu duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali
  • Waktu sujud kedua membaca tasbih 10 kali
  • Waktu duduk istirahat hendak berdiri membaca tasbih 10 kali

Cara Mengerjakan Shalat Taubah Beserta Doanya

Tata Cara Shalat Taubah Beserta Doanya.

Shalat Taubah

Shalat sunah ataubah artinya shalat yang di lakukan setelah seseorang melakukan dosa lalu berbuat kepada Allah SWT. Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesali perbuatan yang telah dilakukan, dan tidak berniat untuk mengulanginya.

 

Niat Shalat Taubah:

“Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
Shalat taubat ini di anjurkan oleh Rasulullah saw, sebagaiman sabdanya:
“Setiap orang yang berbuat dosa, kemudian segera bergerak dan berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampun dari Allah SWT, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.setelah itu di bacanya surat ini. Mereka yang pernah melakukan kejahatan atau telah berbuat dosa terhadap dirinya sendiri,lalu mereka segera ingat kepada Allah SWT, terus memohon ampun atas dosanya. Siapa pula yang akan mengampuni segala dosa kalau bukan Allah. Sudah itu mereka insyaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang sudah sudah, maka mereka itu akan di ganjar dengan suatu pengampunan dari Allah dan akan di beri pahala dengan surga di mana di bawahnya mengalir air sungai-sungai,nun distulah mereka akan kekal abadi”
1. Jumlah raka’atnya 2,4 sampai 6 raka’at

 

2. Doa Shalat Taubah :

“Astaghfirullaahal-’azhim al-ladzii laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”
3. Sangat baik sekali memperbanyak membaca indukistighfar, sebagai berikut
“Allahumma anta rabbii laa ilaaha anta khalaqtanii waanaa ‘abduka wa anaa’ahdika wa wa’dika mastahta’tu a’uudzu bika min syarri naa shana’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u bi dzambii faghfir lii fa innahuu la yaghfirudz-dzunuuba illaa anta”

Niat, Doa dan Cara Mengerjakan Shalat Witir

Shalat Witir, seperti yang kita ketahui bersama shalat witir merupakan shalat yang paling di utamakan. Hukukm shalat witir yaitu sunah, dikerjakan mendapat pahala tidak dikerjakan juga tidak apa-apa.
Dalam satu hadist dinyatakan di utamakannya shalat witir, berikut hadistnya:
“Yaa amalal-qur’aani au tiruu fa innallaaha yuhibbul-witra”
Artinya:
“Hai para pecinta-cita Al-Qur’an, kerjakanlah shalat witir, sebab Tuhan itu Tunggal (Esa). Dia suka kepada bilangan witir (ganjil)”
Waktunya sesudah shalat ‘isya sampai terbit fajar,dan biasanya shalat witir itu dirangkaikan dengan shalat tarawih. Bilangan raka’atnya 1 raka’at, atau 3,5,7,9 dan 11. Kalau shalat witir itu banyak boleh dikerjakan du raka’at satu salam, kemudian yang terakhir satu raka’at dengan satu salam.
Jumlah sebelas raka’at itu telah cukup, dan inilah yang dikerjakan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana dinyatakan oleh Aisyah ra. yang artinya:
“Tidak pernah Nabi saw. melebihi shalat malam (witir) melebihi dari sebelesa raka’at”
Pada bulan Raadhan setelah 15 Ramadhan, disunahkan pada raka’at yang terakhir dari witir, yakni sesudah i’tidal pada raka’at terakhir disunahkan membaca qunut, dan sesudahnya lalu diselesaikan sampai salam.

 

Niat shalat witir 2 raka’at

“Ushali sunnatal-witri rak’ataini lillahi ta’aalaa”

Niat shalat witir 1 raka’at

“Ushali sunnatal-witri rak’atan lillahi ta’aalaa”

Doa sesudah shalat witir

“Allahymma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman. Wa nas’aluka qalban khaasyi’an wa nasaluka ‘ilman naafi’an. Wa nas’aluka yaqiinan shaadiqan. Wa nas’aluka ‘amalan shalihan. Wa nas-’aluka diinan qayyiman. Wa nas’aluka khairan katsiiran. Wa nas-aluka-’afwa wal-’afiyah. Wa nas’aluka tamaamal-’afiyah. Wa nas’alukasy-syukra ‘alal-’aafiyati wa nas’alukal-ghinaa’a’anin-naas. Allahumma rabbanaa wa takshasy-syu’amaa wa tadhar-ru’anaa wa ta’abudanaa wa tammim tashiiranaa yaa Allaah yaa Allah yaa Allah yaa arhamar-raahimin. Wa shallallaahu’ alaa khaiiri khalqihi Muhammadin wa’ alaa aalihii wa shah-bihi ajma’iina wal-hamdu lillaahi rabbil-’aalamiin”

Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu dan Bacaan Niatnya

Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu, Bagi anda yang ingin mengetuhinya gimana seh tata cara shalat sunnah wudhu lihat artikel di bawah ini.

Cara Mengerjakan Shalat Sunnah Wudhu

Setiap kali seseorang selesai berwudhu, di sunahkan mengerjakan shalat sunah wudhu dua raka’at, dan cara mengerjakannya yaitu:
1. Sehabis berwudu sebagaiman biasa kita disunahkan membaca
“Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuwa rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabina waj’alnii minal-mutathahiriina waj’alnii min’ibaadikash-shaalihin”.
2. Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunnah wudhu dua raka’at, dengan lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatal-wudhuu’i rak’ataini lillahi ta’alla. Allahu Akbar”
Shalat sunnah wudhu ini dikerjakan seperti shalat yang lainnya. Ya mungkin hanya itu yang bisa kami berikan kepada anda semua, mudah mudahan artikel yang satu tulis ini menjadi ilmu yang bermanfaat buat kami pribadi maupun buat anda para pembaca, Insya Allah kita akan bertemu lagi dipostingan selanjutnya.

9 Syarat Syarat Wajib Sah Shalat Bagi Muslim

Bagi seorang muslim harus benar memahami syarat ini karena ini adalah hal yang perlu anda pahami sebelum menjalankan shalat wajib maupun shalat sunah.

syarat wajib sah shalat

Percuma kalau kita shalat untuk beribadah kepada Allah SWT tapi syarat utama kita tidak kita ketahui dan selalu kita langgar yang akan berakibat pada tidak sahnya shalat yang kita kerjakan. Untuk mengindari itu maka pertama kita harus benar mengetahuinya. Berikut ini adalah syarat sah mengerjakan shalat.

Ada 9 syarat sah mengerjakan shalat

  1. Islam
  2. Berakal,
  3. Tamyiz (dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk)
  4. Menghilangkan hadats
  5. Menghilangkan najis
  6. Menutup aurat
  7. Masuknya waktu
  8. Menghadap kiblat
  9. Niat
Berikut ini adalah penjelasan tentang 9 syarat sah shalat diatas.
1. Islam
Telah masuk Islam. Lawannya orang islam adalah orang kafir. Orang kafir amalannya akan tertolak walaupun dia banyak mengamalkan ibadah atau kebaikan apa saja, dalilnya firman Allah ‘di QS (At-Taubah:17)
(At-Taubah:17)
Dan firman Allah pada QS (Al-Furqan:23),
(Al-Furqan:23)
Dan Shalat tidak akan diterima bagi selain seorang muslim yang dalilnya firman Allah (Aali ‘Imraan:85) adalah
(Aali ‘Imraan:85)
2. Berakal
Orang Berakal adalah lawannya orang gila. Orang gila terangkat darinya pena (tidak dihisab amalannya) hingga dia sadar, dalilnya sabda Rasulullah,
HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa-i, dan Ibnu Majah
3. Tamyiz
Tamyiz adalah anak-anak yang sudah bisa mengetahui untuk membedakan antara antara mana baik dan mana yang buruk, masa ini dimulai dari umur kisaran tujuh tahun. Jika anak sudah memiliki umur tujuh tahun maka wajib bagi mereka diperintahkan untuk menunaikan ibadah shalat, yang berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
HR. Al-Hakim, Al-Imam Ahmad dan Abu Dawud
4. Menghilangkan Hadats (Thaharah)
Hadats dibedakan menjadi 2: pertama, hadats akbar  atau hadats besar seperti janabat dan haidh, cara mensucikanya adalah dengan mandi (yakni mandi janabah), dan kedua adalah hadats ashghar atau hadats kecil, cara mensucikanya adalah dengan wudhu`, sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
HR. Muslim dan selainnya
5. Menghilangkan Najis
Menghilangkan najis terdiri dari tiga hal: bagian badan, pakaian yang dikenakan dan tanah atau lantai tempat untuk ibadah shalat, dalilnya firman Allah pada QS:Al-Muddatstsir:4,
Al-Muddatstsir4
6. Menutup Aurat
Menutup Aurat adalah menutupnya dengan apa yang tidak menampakkan kulit dan juga bentuk tubuh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,oleh HR. Abu Dawud :
HR. Abu Dawud
Para ulama sepakat atas batalnya atau tidak sahnya shalat seseorang yang shalat dalam keadaan terbuka auratnya, padahal dia sebenarnya mampu mendapatkan penutup aurat atau tubuh. Dan untuk batas aurat untuk laki-laki adalah dari pusar hingga ke lutut, sedangkan untuk seorang wanita merdeka maka seluruh tubuhnya atau auratnya selain wajah, selama tidak ada ajnaby atau orang yang bukan mahramnya yang melihatnya, namun jika ada ajnaby maka sudah tentu wajib atasnya menutup wajah juga.
Di antara yang menunjukkan tentang mentutup aurat ialah hadits Salamah bin Al-Akwa` radhiyallahu ‘anhu,
 Dan firman Allah ‘azza wa jalla QS :Al A'raf Ayat 31.

 يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ 

"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

7. Masuk Waktu
Masuk Waktu, Dalil dari As-Sunnah adalah hadits Jibril ‘alaihis salam bahwa dia mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal waktu dan di akhir waktu (esok harinya), lalu dia berkata: “Wahai Muhammad, shalat itu antara dua waktu ini.”
Dan firman Allah ‘azza wa jalla QS : An-Nisa`:103,
An-Nisa`103
8. Menghadap Kiblat
Dalilnya firman Allah QS: Al-Baqarah:144,
Al-Baqarah144
9. Niat
Tempat niat adalah di dalam hati, sedangkan untuk melafazhkannya merupakan bid’ah (karena tidak ada dalilnya). Dalil wajib untuk niat adalah hadits yang masyhur,

(Baca juga Muttafaqun Alaih)













Tidak ada komentar:

Posting Komentar