Tata Cara Mengerjakan Shalat Sunah Awwabin - Assalamualaikum Wr Wb, Terima kasih saya ucapkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga di beri kesempatan untuk menulis atau menyajikan seputar tuntunan shalat, yang akan bahas kali ini yakni Cara Mengerjakan Shalat Sunah Awwabin.
Sesudah sunah ba’dal maghrib (ba’diyah),
disunahkan pula bagi siapa saja yang mengerjakan sunah dua sampai
dengan enam raka’at yang dinamakan shalat sunah awwabin. (Baca Juga Seputar Sholat Tarawih dan Qunut Witir)
“Ushallii rak’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
2. Sesudah membaca Fatihah pada raka’at pertama, bacala surat Ikhlas enam kali, surat Al-Falaq sekali dan surat An-Nas sekali, demikian pula pada raka’at kedua.
3. Sehabis salam dua raka’at ini, maka shalat lagi dua raka’at . Dan di baca pada raka’at pertama dan kedua sesudah Al-Fatihah mana saja surat yang dikehendaki. Lafazh niatnya seperti tersebut di atas.
4. Sesudah itu,berdiri lagi dengan lafazh niatnya seperti yang di atas, dilaksanakan 2 raka’at,dengan bacaan pada raka’at pertama sesudah surat Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada raka’at kedua sesudah Al-Fatihah baclah surat Al-Ikhlas.
Cara mengerjakan Shalat Sunah Awwabin
1. Shalat dua raka’at dengan lafazh niatnya:“Ushallii rak’ataini shalaatal-awwaabiina sunnatal lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
2. Sesudah membaca Fatihah pada raka’at pertama, bacala surat Ikhlas enam kali, surat Al-Falaq sekali dan surat An-Nas sekali, demikian pula pada raka’at kedua.
3. Sehabis salam dua raka’at ini, maka shalat lagi dua raka’at . Dan di baca pada raka’at pertama dan kedua sesudah Al-Fatihah mana saja surat yang dikehendaki. Lafazh niatnya seperti tersebut di atas.
4. Sesudah itu,berdiri lagi dengan lafazh niatnya seperti yang di atas, dilaksanakan 2 raka’at,dengan bacaan pada raka’at pertama sesudah surat Al-Fatihah, bacalah surat Al-Kafirun dan pada raka’at kedua sesudah Al-Fatihah baclah surat Al-Ikhlas.
Tata Cara Mengerjakan Shalat Dhuha, Niat dan Doanya Lengkap
Shalat Dhuha merupakan shalat sunah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at boleh empat raka’at, enam raka’at, atau depan raka’at. Waktu dhuha ini kira kira matahari sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta(pukul) tujuh sampai masuk waktu zhuhur.
Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsu(Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada raka’at kedua surat Ad-dhuha (Wa-dhuhaa wal-laili).
“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha
Adapun doa yang di baca sehabis shalat dhuha yaitu:
“Allahumma innagh-dhuhaa’a dhuhaa’uka wal-bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-’ishmata ‘ishmatuka.Allahumma ini kaana rizqi fis-samaa’i ffa anzhilhu wa in kaana fil-ardhi fa akhriju wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shaalihin”
Sabda Nabi Muhammad saw, yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam hadist sebagai berikut:
“Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan di ampuni dosanya oleh Allah,sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan” (HR.Turmudzi)
( baca juga Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Rawatib yang Benar)
Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsu(Wasy-syamsi wa dhuhaaha) dan pada raka’at kedua surat Ad-dhuha (Wa-dhuhaa wal-laili).
Niat Shalat Dhuha
Lafazh niatnya sebagai berikut:“Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
Bacaan Doa Setelah Shalat Dhuha
Adapun doa yang di baca sehabis shalat dhuha yaitu:
“Allahumma innagh-dhuhaa’a dhuhaa’uka wal-bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrata qudratuka wal-’ishmata ‘ishmatuka.Allahumma ini kaana rizqi fis-samaa’i ffa anzhilhu wa in kaana fil-ardhi fa akhriju wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaana haraaman fa thahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika aatinii maa aataita ‘ibaadakas-shaalihin”
Sabda Nabi Muhammad saw, yang di riwayatkan oleh Abu Hurairah ra. dalam hadist sebagai berikut:
“Siapa saja yang dapat mengerjakan shalat dhuha dengan langgeng, akan di ampuni dosanya oleh Allah,sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan” (HR.Turmudzi)
Cara Mengerjakan Shalat Dua Gerhana Waktu, Doa dan Niat
Shalat kusufian ialah shalat dua gerhana, yakni shalat karena gerhana bulan dan gerhana matahari, kalau gerhana bulan kita lakukan shalat khusuf, dan kalau gerhana matahari kita lakukan shalat kusuf, kedua shalat ini hukumnya sunah muakad. Waktu melakukan shalat gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu sampai matahari kembali sebagaimana biasa, atau sampai terbenam. Sedang shalat gerhana bulan waktunya mulai dari terjadinya gerhana itu sampai terbit kembali, atau sampai bulan nampak utuh.( baca juga Bacaan Niat dan Tata Cara Shalat Rawatib yang Benar)
Cara mengerjakan Shalat Dua Gerhana :
Pertama:
Shalat dua raka’at sebagaimana shalat biasa, boleh dilakukan sendiri-sendiri, tetapi lebih utama dilakukan berjama’ah
Kedua:
Shalat dua raka’at dengan 4 kali rukuk,
dan 4 kali sujud, yakni pada raka’at pertama sesudah rukuk dan i’tidal
membaca surat Fatihah lagi, kemudian terus rukuk sekali lagi dan i’tidal
lagi, kemudian terus sujud sebagaimana biasa. Pada raka’at kedua juga di lakukan
seperti pada raka’at yang pertama. Dengan demikian shalat gerhana itu
semuanya ada 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud
Bacaan fatihah dan surat dalam shalat gerhana bulan dinyaringkan,sedang dalam gerhana matahari tidak dinyaringkan. Dalam membaca surat pada tiap tiap raka’at disunahkan membaca surat surat yang panjang.
Jika shalat gerhana itu dikerjakan seperti shalat biasa dua raka’at dengan dua rukuk, maka tidak ada halangan, yakni cukup sah pula.
Lafazh Niat (Gerhana bulan/matahari)
“Ushallii sunnatal-kusuufi rak’ataini lillahi ta’alaa”
Mungkin hanya itu yang bisa kami berikan
seputar Cara Mengerjakan Shalat Dua Gerhana, semoga artikel ini bisa
menjadi artikel yang bermanfaat untuk anda semua. Dan kita selalu
tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.
Cara Mengerjakan Shalat Gaib Bacaan dan Doa Yang Benar
Sekarang ini kami akan memberikan ulasan artikel tentang Cara
Mengerjakan Shalat Gaib Yang Benar, bagi anda yang ingin tahu atau
belajar cara mengerjakan shalat ghaib simak artikelnya berikut ini.
Shalat ghaib biasa dikerjakan bila ada keluarga atau handai tolan yang meninggal di tempat yang jauh dari sanak saudaranya, maka di sunahkan juga kita melakukan shalat gaib atas mayat tersebut walaupun sudah lewat seminggu atau lebih. Shalat gaib pada mayit itu adalah sah, sebagaimana shalat jenasah biasa.
Bacaan shalat gaib bacaannya sama saja
dengan shalat jenazah yang bukan gaib, hanya niatnya saja di sebutkan
atas mayait gaib, yakni dengan lafaldz
“Ushalli ‘alaa mayit (fulan) al-ghaa’ibi arba’a takbiiraatin fardhal-kiffayti lillahita’alaa. Allahu Akbar.”
Doa sesudah Shalat Jenazah
“Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa’ alaa aali sayyidinaa Muhammad. Allahumma bi haqqil-faatihah. I’tiq riqaabanaa wa riqaaba haadzal-mayitti(haadzihil-mayitiati)minan-naar 3x. Allaahumma anzilir-rahmata wal-magfiratha ‘alaa haadzal-mayyiti(haadzihil-mayitiati) waj’al qabrahu (haa) raudhatan minal-jannah. Wa laataj’alhu lahu (lahaa) hufratan minan-niraan. Wa shallallaahu ‘alaa khairi khalqihi sayyidinaa Muhammadin wa aaliihii wa shahbihii ajma’iina wal-hamdu lillaahi rabbil-’alamin."
Cara Mengerjakan Shalat Dua Gerhana Waktu, Doa dan Niat
Shalat hajat ialah shalat yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar diperkenankan hajatnya oleh Allah. Shalat sunah hajat dikerjakan dua raka’a, kemudian berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya. Shalat hajat ini banyak macam ragam cara mengerjakannya yakni bukan syarat rukunnya tidak hanya pada bacaan dan tertibnya berlainan cara mengerjakannya.
Pada pokoknya shalat hajat itu
dilaksanakan dua raka’at sampai dengan 12 raka’at, dengan tiap tiap dua
raka’at satu salam. Ayat ayat terserah kepada yang akan mengerjakannya
dan di perbuat dua raka’at sehingga sampai 12 raka’at jumlahnya, dan
seperti shalat-shalat yang lainnya.
Bacaan Niat Shalat Hajat
Lafazh niatnya ialah:
“Ushallii sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi ta’-aalaa.Allahu Akbar”
Doa shalat hajat
Apabila telah selesai shalat hajat, lalu
duduklah kita dengan khusyuk, lalu membaca istigfhar. Dalam Kita Tajul
Jamil lil ushul, di anjurkan :Selesai shalat hajat membaca istighfar 100
kali, yakni membaca:
“Astaghfirullaahal-azhim”
Setelah membaca istighfar lalau membaca shalawat atas Nabi saw. 100 kali, yakni membaca
“Allahumma Shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatar-ridhaa wardha ‘an ashhaabihir-ridhar-ridhaa”
Sesudah itu membaca doa sebagai berikut:
“Laa ilaaha illallahul-hakimil-kariim subhaanallaahi rabil-’arsyil-’azhim.Al-hamdu liilaahi rabbil-’alamiin as’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima maghfiratika wal-ghanimata min kulli birrin was-salaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzamban illaaghafartahuuu wa laa hamman illaa far-rajtahu wa laa haajata illa hiya laka ridhan illaa qadhaitahaa yaa arhamar-raahimin”
Kemudian mohonlah apa yang di maksud, sambil bersujud kepada Allah, dan perbanyaklah bacaan:
Shalat hajat ini dilaksanakanlah semalam, atau tiga malam sampai tujuh malam, tergantung pada penting dan urgensinya serta sulit maksud kita ini, Insya Allah hajatkita ini terkabul“Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah Maha Suci Engkau,sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya”
Niat dan Cara Mengerjakan Shalat Hari Raya Idul Fitri
Waktu shalat ‘Id di mulai dari terbit
matahari sampai tergelincirnya. Kedua shalat hari raya tersebut hukumnya
sunnat muakkad bagi laki-laki dan perempuan, mukmin atau musafir. Boleh
dikerjakan sendirian dan sebaiknya di lakukan berjamaah.
Cara mengerjakan Shalat Hari Raya Idul Fitri:
1. Pada pagi hari tanggal 1 Syawal,
sesudah kita menunaikan shalat subuh dan sesudah kita mandi sunah Hari
Raya, lalu berangkat lah menuju masjid atau tanah lapang dengan
memperbanyak mengucapkan takbir.
2. Setelah tiba di masjid, maka sebelum
duduk shalat tahiyatul-masjid dua raka’at. Kalau di tanah lapangan tidak
ada tahyatul masjid, hanya duduklah dengan ikut mengulang ulang bacaan
takbr,sampai mulai shalat ‘Id
3. Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatal-’iidiil-fitri rak’ataini lillahi ta’alaa”
Jika shalat ‘Idul Adha:
“Ushalii sunnatal-’iidiil-Adha rak’ataini lillahi ta’alaa“
4. Pada raka’at pertama: sesudah niat
mula mula membaca takbiratul ihram kemudian membaca doa iftitah.
Selanjutnya takbir 7 kali da setiap habis takbir disunahkan membaca:
“Subhaanallah wal-hamdu liillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar”
Setelah takbir 7 kali dan membaca tasbih
tersebut. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan disambung dengan
membaca surat yang disukai, dan lebih utama membaca surat Qaf atau surat
Al-A’la (Sabbihisma Rabbikal-a’laa)
5. Pada raka’at ke dua,sesudah berdiri
untuk raka’at kedua membaca seperti tersebut pada raka’at pertama,
Kemudian membaca surat Al-Fatiah dan diteruskan dengan bacaan surat yang
kita kehendaki, tetapi lebih utama membaca surat Al-Ghasyiah. Bacaan
itu dengan suara nyaring . Imam menyaringkan yakni mengeraskan suaranya
pada waktu membaca surat Al-Fatihah dan surat surat lainnya, sedangkan
makmum tidak nyaring.
6. Shalat ini dikerjakan dua raka’at dan di lakukan sebagaimana shalat shalat yang lain.
7. Khutbah dilakukan sesudah shalat ‘Id
dua kali, yaitu pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali dan pada
khutbah kedua membaca takbir 7 kali dan pembacaannya harus
berturut-turut.
8. Hendaknya dalam khutbah ‘Idul Fitri
berisi penerangan tentang zakat fitrah pada hari raya Haji berisi
penerangan tentang ibadah Haji dan hukum kurban.
Bacaan Niat, Doa Shalat Istikharah dan Tata Cara Mengerjakannya
Shalat istikharah ialah shalat sunah dua
raka’at untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik di
antara dua hal yang belum dapat di tentukan baik dan buruknya. Yakni
apabila seseorang berhajat dan bercita cita akan mengerjakan sesuatu
maksud, sedang ia ragu dalam pekerjaan atau maksud iti, apakah di
lakukan terus atau tidak. Maka untuk memilih salah satu dari dua hal
diteruskan atau tidak, disunahkan shalat istikharah dua raka’at.
Waktu Mengerjakan Shalat Istikharah
Shalat istikharah dan shalat hajat waktunya lebih utama, jika di kerjakan seperti shalat tahajjud
yakni di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah
selesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdoa dengan doa
istikharah dan sesudah berdoa hendaklah memilih dalam hati, mana yang
cenderung hati antara dua hal itu.
Bacaan Niat Shalat Istikharah
Lafazh niatnya ialah sebagai berikut:
“Ushalii sunnatal-istikhaarati rak’ataini lillahi ta’alaa.Allahu Akbar.”
Bacaan Doa Shalat Istikharah
Doa istikharah yaitu:
“Allahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal-’azhiim fa innaka taq-diru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta’allaamul-ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibatu amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi wa in kunta ta’lamu anna haadzaa syarrul lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii fashriifnii ‘anhu waqdir liyal-khaira haitsu kaana tsumma irdhinii bih”
Keterangan:
Waktu yang menyebutkan hal yang di
maksud dalam doa tersebut di atas, hendaklah disebutkan apa yang
dimaksud dalam persoalan itu.
Sesudah berdoa mintakanlah apa apa yang
baik dilaksanakan menurut cita cita dan maksud kita itu. Apa yang
mendatang yang kuat dalam hati dan mantap hati kita itulah kita
laksanakan dan yang baik kita perbuat.
Jadi bagi kita kaum muslimin kita tidak
tidak usah bingung atau gelisah bila kita dihadapkan sebuah persoalan
yang membingungkan kita, semuanya sudah di kemas dalam Al-Qur’an tinggal
kitanya saja maupun menjalankan atau tidaknya.Doa Niat dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Istiqa’a
Shalat Istiqa’a, untuk anda yang ingin lebih dalam tahu tentang shalat Istiqa’a, perhatikan pembahasan di bawah ini.Shalat Istiqa’a merupakan shalat sunah untuk memohon hujan dadn disunahkan bagi orang orang yang muqim dan musafir, dikala sangat menghajatkan air karena tidak ada hujan atau keputusan air dari sumbernya.
Cara mengerjakan Shalat Istiqa’a ada tiga cara yaitu:
- Berdoa saja disembarang waktu dan tempat,dengan suara yang nyaring dan lemah
- Menambah doa istiqa’a pada khutbah jum’at
- Dengan shalat dua raka’at yang disertai dengan dua khutbah.
Lafazh niat Shalat Istiqa’a :
“Ushallii sunnatal-istisqa’i rak’ataini (immaman/makmu’man) lillaahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
Cara Melaksanakan Shalat Istiqa’a :
- Tiga hari sebelum shalat itiqa’a, imam atau ulama memberi tahu kepada kaumnya untuk puasa tiga hari lamanya, dan menganjurkan pula mereka beramal baik ,seperti sedekah atau tobat dari segala dosa, mengusahakan perdamain dengan orang orang yang di anggap lawan, dan melepaskan diri dari kezaliman
- Pada hari yang ke empatnya,semua penduduk disuruh keluar dari rumah bahkan binatang ternak,mereka pun ikut dikeluarkan ke tanah lapang untuk melakukan shalat istiqa’a itu. Waktu ke luar ke tanah lapang,sebaiknya dengan pakaian yang sederhana dan tidak memakai wangiwangian dan sebagainya dan selama itu orang di anjurkan supaya memperbanyak membaca istighfar artinya memohon ampun
- Setelah salam, khatib membacakan dua khutbah dan pada khutbah yang pertama di mulai dengan membaca istighfar 9 kali pada khutbah yang kedua di mulai dengan membac istighfar 7 kali
Doa Shalat istiqa’a
Doa yang sering di baca dalam shalat istiqa’a,baik dalam khutbah maupun diluar khutbah ialah:
“Allahummasqinal-ghaitsa wa laa taj’alnaa minal-qaanithiin”“Allahumma ‘alath-thiraabi wal-aakaami wa manaabitisy-syajari wa buthuunul-audiyah. Allaahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa”
Syarat dan Tata Cara Mengerjakan Sholat Jenazah dengan Benar
Untuk melakukan sholat jenazah ada syarat yang harus di penuhi di antaranya:Syarat Mengerjakan Sholat Jenazah
- Shalat jenazah sama halnya dengan sholat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadast besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
- Mayit sudah di mandikan dan juga telah di kafani
- Letak mayit di sebelah kiblat orang yang menyolati, kecuali kalau sholat di letakan di atas kubur atau sholat ghaib
Rukun dan Tata Cara Mengerjakan Shalat Jenazah
Shalat jeazah tidak dengan mengerjakan
rukuk dan sujud dan tidak juga dengan mengumandangkan adzan dan juga
iqamat, dan caranya sebagai berikut:
Setelah berdiri sebagaimana mestinya akan mengerjakan shalat, kemudian :
a. Niat yang mengajak melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir, menghadap ke arah kiblat karena Allah.
Lafad niatnya
Untuk mayit laki laki
Untuk mayit perempuan
b. Setelah takbiratul ihram, yakni
setelah mengucapkan “Allahu Akbar” bersamaan dengan niat, sambil
meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut
c. Setelah takbir yang kedua, terus membaca shalawat atas nabi sebagai berikut:
d. Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa sekurang kurangnya sebagai berikut:
e. Setelah takbir ke empat, membaca doa sebagai berikut
f. Kemudian (selesai) memberi salam memalingkan muka ke kanan dan ke kiri dengan ucapan sebagai berikut:
Cara Mengerjakan Shalat Sunnah Muthlaq
Cara Mengerjakan Shalat Sunnah Muthlaq, bagi pembaca yang ingin mengetahui apa seh Shalat Sunnah Muthlaq itu?
Shalat sunah muthalaq ialah shalat sunah
yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada wakt yang
terlarang untuk mengerjakan shalat sunah. Jumlah raka’atnya tidak
terbatas. Shalat sunah muthalaq yakni sunah yang tidak bersebab, bukan
karena masuk ke masjid, bukan karena shalat qalbiyah atau ba’diyah,
shalat fardhu dan lain lainnya. Shalat ini semata mata shalat sunah
muthlaq, kapan dan di mana saja dapat dikerjakan ,asal jangan di waktu
haram.
Adapun waktu waktu yang diharamkan untuk mengerjakan shalat sunah ialah:
- Waktu matahari sedang terbit, sehingga naik setombak/lembing
- Ketika matahari sedang tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya. Kecuali pada hari jum’at ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan tahyatul masjid
- Sesudah shalat ashar sampai terbenam matahari
- Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi
- Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna terbenamnya
Niat Shalat Sunnah Muthlaq
Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatar rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar”
Cara Mengerjakan Shalat Subuh dengan Qunut
Memang kewajiban seorang muslim adalah menunaikan ibadah shalat. Shalat ada lima waktu subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya.Untuk artikel yang pertama ini kita akan menjelaskan bagaimana tata cara untuk mengerjakan shalat subuh, sebelum menunaikan shalat anda harus tahu dulu juga syarat sah shalat dan rukun shalat. sudah membaca kedua artikel tersebut, setelah mengetahui sekarang barulah mari kita belajar shalat subuh.
Dalam pengertian Shalat Subuh (bahasa
Arab: صلاة الصبح) ialah salah satu salat wajib yang terdapat pada shalat
wajib lima waktu yang dikerjakan pada waktu setelah terbitnya fajar
hingga menjelang matahari terbit.
Berikut ini adalah tata cara mengerjakan shalat subuh dengan membaca Qunut.
Tata Cara Ibadah Shalat Subuh
1. Pertama adalah Menyucikan diri dengan berwudhu, belum tahu caranya baca ( cara wudhu )
2. Kedua adalah tata cara dalam berpakaian perlu kita diperhatikan:
- Untuk Laki laki adalah Menutup aurat sekurang – kurangnya dari pangkal leher sampai ke mata kaki.
- Untuk Wanita adalah menutup seluruh auratnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
3. Ketiga adalah berdiri tegak, lalu membaca Niat Shalat Subuh:
4. Takbiratul Ikhram, berdiri sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar” :
5. Setelah takbir berdiri dengan kedua tangan berada diperut sambil membaca doa iftitah:
Langkah Shalat Subuh Rakaat Pertama
1. Masih dalam posisi berdiri setelah
membaca doa iftitah, kemudian membaca surah Al fatihah dan Surah Al
Ikhlas, surah Al Ikhlas dapat diganti dengan surah lainnya yang anda
hafal.
2. Mengucapkan takbir “Allahu Akbar” untuk bersiap rukuk:
3. Tunduk untuk melakukan rukuk, dengan
cara membungkuk bersamaan dengan kedua tangan yang diletakan di atas
dengkul, kemudian membaca bacaan rukuk sebanyak 3 kali:
“Subahana rabbial ‘azimi wabihamdih.”
4. Melakukan Iktidal setelah rukuk dan melakukan gerakan berdiri setelah rukuk dengan membaca :
“Sami’allahu liman hamidah.”
5. Berdiri iktidal, berdiri tegak biasa, dengan membaca :
“Rabbana lakalhamdu mil assamawati wamil ardhi wamil a’maasyita min syai i’nba’du.”
6. Setalah bacaan iktidal selesai
kemudian melakukan Sujud pertama, dengan kedua tangan menyentuh lantai,
dan juga posisi dahi kita juga sejajar dengan kedua tangan, dab kedua
dengkul menyangga sujud, dengan membaca bacaan sujud sebanyak 3 kali:
“Subhana rabbiayal a’la wabihamdih.”
7. Setelah sujud pertama adalah duduk diantara dua sujud, kemudian duduk seperti berlutut, dengan membaca:
“Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’kni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni.”
8. Sujud yang kedua, sama seperti sujud pertama, dengan membaca bacaan sujud sebanyak 3 kali.
Langkah Shalat Subuh Rakaat Kedua
1. Berdiri pada rakaat kedua setelah
melakukan sujud pada rakaat pertama, tanpa mengangkat tangan kemudian
adalah membaca surah Al fatihah dan Surah lain yang anda hafal.
2. Mengucapkan takbir “Allahu Akbar” untuk bersiap rukuk:3. Tunduk untuk melakukan rukuk, dengan cara membungkuk bersamaan dengan kedua tangan yang diletakan di atas dengkul, kemudian membaca bacaan rukuk sebanyak 3 kali:
“Subahana rabbial ‘azimi wabihamdih.”
4. Melakukan Iktidal sehabis rukuk, dan melakukan gerakan berdiri setelah rukuk dengan membaca :
5. Berdiri iktidal, berdiri tegak biasa, dengan membaca :“Sami’allahu liman hamidah.”
“Rabbana lakalhamdu mil assamawati wamil ardhi wamil a’maasyita min syai i’nba’du.”
6. Masih dalam posisi berdiri iktidal, kemudian membaca membaca doa Qunut
7. Selanjutnya melakukan Sujud pertama dan kedua dalam rakaat kedua, teknik sama seperti sujud pada rakaat pertama, dan sama pula dengan duduk diantara 2 sujud pertama bacaan sama seperti pada rakaat pertama
8. Kemudian adalah duduk tahiyat akhir dengan posisi sedikit menyamping ke kiri dengan membaca doa:
9. Terakhir adalah Kepala berpaling ke
arah Kanan dengan mengucapkan salam, dan kemudian berpaling ke kiri
dengan mengucapkan salam.
“Assalamualaikum warahmatullah.”
Sekian yang harus anda pelajari untuk
menunaikan ibadah shalat subuh dengan benar, dan untuk bacaan surah jika
anda belum bisa menghafal surah yang panjang anda hafakan surah-surah
pendek terlebih dahulu.
Tata Cara Mengerjakan Shalat Tahajjud dan Keistimewaannya
Ucapkan syukur Allhamdullilah kepada Sang Maha Kuasa Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat dan ridha-Nya kepada kita semua, maka dari itu kita sebagai orang yang mudah mudahan beriman selalu meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita. Pada kesempatan ini kami akan membahas artikel tuntunan shalat tentang Waktu dan Cara Shalat Tahajjud.
Shalat Tahajjud
adalah shalat yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at
dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya
sampai terbitnya fajar. Shalat di waktu malam hanya dapat disebut shalat
tahajud dengan syarat apabila di lakukan sesudah bangun dari tidur
malam, sekalipun itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur
sebelumnya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapi shalat sunnah saja seperti witir dan sebagainya.
Waktu Untuk Sholat Tahajjud
Kalau sudah di ketahui waktu melakukan
ibadah ini dari waktu isya’a sampai waktu subuh, sedang sepanjang malam
ini ada saat- saat utama, lebih utama dan paling utama maka waktu malam
yang panjang itu dapat kita bagi menjadi tiga bagian:
- Sepertiga pertama, yaitu kira kira dari jam 19 sampai dengan jam 22,ini saat utama
- Spertiga ke dua, yaitu kira kira dari jam 22 sampai dengan jam 1, ini saat lebih utama
- Sepertiga ketiga, yaitu kira kira dari jam 1 sampai dengan masuk nya waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama
Demikianlah menurut Hadist Rasulullah saw, yang berbunyi:
“Perintah Allah turun ke langit
dunia di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu
berseru: Adakah orang-orang yang memohon(berdoa), pasti akan ku
kabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang
mengaharap/memohon ampunan,pasti akan Kuampuni baginya,sampai tiba waktu
subuh”
Bacaan Niat Shalat Tahajjud
Lafazh Niat Shalat Tahajjud
“Ushallii sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”
Keistimewaan Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud yakni shalat malam yang sangat di anjurkan,sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
“Wa minal-laili fatahajjad bihii naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka maqaamam mahmuuda.”
Doa Shalat Tahajjud
Doa doa yang di baca di waktu melakukan
sembahyang tahajjud atau sesudahnya sebaiknya dari ayat ayat Al-Qur’an
atau hadist. Dari Al-Qur’an seperti:
“Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasantaaw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar”
Cara Sholat Tahajud Yang Benar Lengkap Dengan Bacaannya
Sholat Tahajud
merupakan sholat yang dilaksanakan saat malam hari setelah tidur,
meskipun hanya tidur dalam waktu yang sebentar. Sesuai dengan makna dari
kata “Tahajjud” yang berarti “bagun dari tidur”. Jadi syarat utama
melakukan sholat tahajud ialah setalah tidur terlebih dulu, meskipun
hanya tidur sebentar. Hukum dari sholat tahajud ini sendiri merupakan
sunat mu’akkad, yang berarti sangat dianjurkan. Karena menurut hadist
Nabi SAW, sholat yang paling utama dikerjakan setelah sholat fardhu
ialah sholat tahajud.
Dan untuk jumlah rakaat dari sholat
tahajud ialah 2 rakaat itu untuk jumlah minimal, dan lebih baik jika
dikerjakan dalam jumlah yang banyak. Karena Rasulullah SAW sendiri
pernah melakukan sholat tahajud sebanyak 10 rakaat yang ditambah dengan 1
rakaat sholat witir, jadi melakukan sholat tahajud akan lebih baik jika
ditambah dengan sholat witir sebagai penutup. Sholat tahajud ini
hendaknya dikerjakan sebanyak 2 rakaat kemudian salam, dan jika anda
ingin menambah lagi jumlah rakaatya. Anda bisa melakukannya hingga
jumlah rakaat yang anda inginkan dengan 2 rakaat dan 1 kali salam.
Ada pun cara pelaksanaan dari sholat
tahajud ini sama persis dengan cara sholat fardhu baik untuk bacaan
ataupun gerakannya, yang berbeda hanya pada bacaan niatnya saja.
Niat Sholat Tahajud adalah
Niat Sholat Tahajud adalah
“USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK’ATAINI LILLAAHI TA’AALAA”
Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram).
“Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala”
Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram).
“Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala”
Dan setelah selesai melakukan sholat
tahajud sebaiknya dilanjutkan dengan sholat witir. Dan sesudah selesai
melakukan sholat witir, baiknya dilanjutkan lagi dengan membaca doa.
ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKAL HAQQU, WA LIQAA’UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA’ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU’AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAR
Artinya:
“Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itubenar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Dan setelah selesai membaca doa, sebaiknya dilanjutkan lagi dengan membaca istighfar sebanyak mungkin.
Bacaan Istighfar
“ASTAGHFIRULLAAHALA AZHIIM. ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBUILAIH”
Artinya:
“Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
Atau boleh pula dibaca istighfar berikut:
ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHATLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA 'ABDUKA, WA ANA 'ALAA AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU. A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU, ABUU'U LAKA BINI'MA-TIKA 'ALAYYA WA ABUU'U BIDZANBII, FAGHHRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB AILLAA ANTA.
Artinya:
"Wahai Allah! Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun berada dalam janji-Mu, menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang telah kulakukan. Kuakui kepada-Mu nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kuakui dosaku. Karena itu ampunilah aku, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau"
Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
“Artinya :
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi- Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu
dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada) (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-
Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali
(bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Do’a Sholat Tahajjud dibawah ini diambil dari Hadits Shahih Muslim
Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu Anta Qoyyaamussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna Antal haqqu wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun wassaa ‘atu haqqun. Allahumma laka aslamtu. Wabika Aamantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa akhkhortu. Wa asrortu wa a’ lantu.
Artinya :
Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi.
Artinya:
“Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”
Atau boleh pula dibaca istighfar berikut:
ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHATLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA 'ABDUKA, WA ANA 'ALAA AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU. A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU, ABUU'U LAKA BINI'MA-TIKA 'ALAYYA WA ABUU'U BIDZANBII, FAGHHRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB AILLAA ANTA.
Artinya:
"Wahai Allah! Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun berada dalam janji-Mu, menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang telah kulakukan. Kuakui kepada-Mu nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kuakui dosaku. Karena itu ampunilah aku, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau"
Apabila Rosulullah SAW shalat
tahajud di waktu malam,
beliau membaca:
beliau membaca:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ
الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ،
وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ
حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ،
وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا
قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ
الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna.
Walakal hamdu Anta
Qoyyimussamaawaati wal ardhi wa man fihinna. Walakal hamdu Anta
robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta
mulkussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Walakal hamdu Anta mulikussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu, Antal haqqu
wa wa’dukal haqqu, wa qoulukal haqqu, wa liqoo ukal haqqu.
Waljannatu haqqun
wannaaru haqqun. Wannabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun
haqqun, wassaa ‘atu haqqun. Allahumma laka aslamtu. Wa
‘alaika tawakkaltu. Wabika aamantu. Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu.
Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa maa
akhkhortu. Wa maa asrortu wa maa a’ lantu.Antal muqoddimu wa Antal mu akhkhiru.
Laa ilaa ha illaa anta Anta ilaahii Laa ilaaha illaa Anta
Ket:
H = ﺡ
H = ﻫ
H = ﺡ
H = ﻫ
“Artinya :
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi- Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu
dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada) (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari-
Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali
(bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu,
ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Do’a Sholat Tahajjud dibawah ini diambil dari Hadits Shahih Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَلَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضِ. وَلَكَ الْحَمْدُ. أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ. وَمَنْ
فِيْهِنَّ. أَنْتَ الْحَقُّ. وَوَعْدُكَ الْحَقُّ. وَقَوْلُكَ الْحَقُّ.
وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ. وَالْجَنَّةُ حَقٌّ. وَالنَّارُ حَقٌّ. وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ. وَبِكَ آمَنْتُ. وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. وَإِلَيْكَ
أٰنَبْتُ. وَبِكَ خَاصَمْتُ. وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِي. مَا قَدَّمْتُ
وَأَخَّرْتُ. وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ. أَنْتَ اِلٰهِي لاَ اِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma lakal hamdu Anta nuurussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu Anta Qoyyaamussamaawaati wal ardhi. Walakal hamdu Anta robbussamaawaati wal ardhi wa man fiihinna Antal haqqu wa liqoo ukal haqqu. Waljannatu haqqun wannaaru haqqun wassaa ‘atu haqqun. Allahumma laka aslamtu. Wabika Aamantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika aanabtu. Wabika Khooshomtu. Wa ilaika haakamtu. Faghfirliiy maa qoddamtu wa akhkhortu. Wa asrortu wa a’ lantu.
Anta ilaahiiy Laa ilaaha illaa Anta
Ket:
H = ﺡ
H = ﺡ
H = ﻫ
Artinya :
Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Engkau adalah cahaya langit dan bumi.
Segala puji bagi-Mu, Engkau
adalah pemelihara langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu, Engkau adalah
Tuhan langit dan bumi serta semua yang ada padanya. Engkau adalah yang hak, janji-Mu adalah
hak, firman-Mu adalah hak, perjumpaan dengan-Mu adalah hak, surga
adalah hak, neraka adalah hak, hari kiamat adalah hak. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri.Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Ke pangkuan-Mu aku
pulang. Kepada-Mu aku mengadu. Dengan (nama) Mu aku memutuskan. Maka ampunilah aku, ampunilah
dosa-dosaku, baik yang telah lewat maupun yang akan datang, yang aku lakukan
secara diam-diam maupun yang terang-terangan. Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada Tuhan
selain Engkau.
Cara dan Bacaan Doa Shalat Sunnah Tahiyyatul-Masjid
Yang akan kita akan bahas kali ini yakni Cara dan Doa Shalat Tahiyyatul-Masjid.Niat Shalat Tahiyyatul-Masjid
Lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnata tahiyyatul-masjidi rak’ataini lillahi ta’aalaa.Allahu Akbar.”
Orang yang masuk ke masjid di kata
khatib sedang berkhutbah, hendaklah shalat tahiyatul-masjid di lakukan
dengan ringan, artinya jangan terlalu lama, untuk segera dapat
mendengarkan khutbah.
Doa waktu berangkat dari rumah ke masjid.
“Allahummaj’al fii qalbii nuuraa wa fii basharii nuuraa wa khalfii nuuraa wa fii sya’rii nuuraa wa fii basyarii nuraa.”
Doa ketika sedang masuk masjid
Jika kita masuk masjid di sunahkan membaca doa
“Allahummagfhir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika”
Doa ketika keluar dari masjid
“Allahumagfhir lii dzunuubii waftah lii abwaaba fadhlik, Allaahumma ‘shimmi minasy-syaithannir-rajiim”
Bacaan Niat dan Doa Cara Mengerjakan Shalat Tasbih
Tata Cara Mengerjakan Shalat Tasbih, bagi anda yang ingin belajar mari ikuti pembahasannya di bawah ini.
Shalat sunnah tasbih
ialah shalat yang sebagaimana di ajarkan oleh Rosulullah saw, kepada
mamaknya Sayyidina Abbas Abdul Muthalih. Shalat tasbih ini di anjurkan
mengamalkannya, kalau bisa tiap tiap malam, kalau tidak bisa tiap malam,
maka sekali seminggu, kalau juga tak sanggup sekali seminggu, dapat
juga di lakukan sebulan sekali atau setahun sekali, dan kalau tidak bisa
sekali setahun, setidak tidaknya sekali seumur hidup.
- Kalau di kerjakan pada siang hari hendaklah dikerjakaan 4 raka’at dengan satu salam
- Kalau dikerjakan pada malam hari, hendaklah emapat raka’at itu dijadikan dua salam
Shalat ini disebut shalat tasbih, karena di dalamnya di bacakan tasbih sehingga dalam 4 raka’at itu berjumlah 300 tasbih.
Cara mengerjakan sholat tasbih sebagai berikut:
1. Berdiri lurus menghadap kiblat, lalu membaca lafazh niatnya
“Ushallii sunnatat-tasbihi rak’ataini lillahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
2. Selesai membaca doa iftitah, lalu membaca surat,kemudian sebelumnya rukuk bacaah “tasbih” 15 kali, yaitu:
“Subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu walaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-’aliyyil-azhiim”
3. Kemudian rukuk, dan setelah membaca tasbih rukuk,lalu membaca pula tasbih seperti tersebut di atas 10 kali, kemudian ‘itidal
4. Setelah tahmid i’tidal.lantas membaca pula tasbih seperti tersebut di atas 10 kali,lantas sujud.
5. Di waktusujud, sehabis tasbih
tahajud, kemudian membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali, lalu
duduk di antara dua sujud.
6. Setelah selesai membaca doa duduk
antara dua sujud, lantas membaca tasbih seperti tersebut di atas 10
kali,kemudian sujud ke dua.
7. Pada sujud ke dua setelah selesai
membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali,lantas sebelum berdiri
ke raka’atkedua kita hendaknya “duduk istirahat”lalu sambil duduk
istirahat itu kita membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali
Demikianlah kita lakukan pada raka’at
pertama ini, yang apabila kita hitung seluruh bacaan tasbihnya berjumlah
75 kali tasbih, dan 75 x 4 raka’at = 300 tasbih
Untuk lebih jelasnya kita nyatakan sebagai berikut:
- Setelah selesai membaca surat pada raka’at pertama sambil berdiri membaca tasbihb 15 kali
- Waktu rukukmembaca tasbih 10 kali
- Waktu i’tidal membaca tasbih 10 kali
- Waktu sujud membaca tasbih 10 kali
- Waktu duduk diantara dua sujud membaca tasbih 10 kali
- Waktu sujud kedua membaca tasbih 10 kali
- Waktu duduk istirahat hendak berdiri membaca tasbih 10 kali
Cara Mengerjakan Shalat Taubah Beserta Doanya
Tata Cara Shalat Taubah Beserta Doanya.
Shalat sunah ataubah artinya shalat yang
di lakukan setelah seseorang melakukan dosa lalu berbuat kepada Allah
SWT. Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesali perbuatan yang telah
dilakukan, dan tidak berniat untuk mengulanginya.
Niat Shalat Taubah:
“Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allahu Akbar”
Shalat taubat ini di anjurkan oleh Rasulullah saw, sebagaiman sabdanya:
“Setiap orang yang berbuat dosa, kemudian segera bergerak dan berwudhu, kemudian shalat lalu memohon ampun dari Allah SWT, pasti Allah akan memberikan ampunan baginya.setelah itu di bacanya surat ini. Mereka yang pernah melakukan kejahatan atau telah berbuat dosa terhadap dirinya sendiri,lalu mereka segera ingat kepada Allah SWT, terus memohon ampun atas dosanya. Siapa pula yang akan mengampuni segala dosa kalau bukan Allah. Sudah itu mereka insyaf dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang sudah sudah, maka mereka itu akan di ganjar dengan suatu pengampunan dari Allah dan akan di beri pahala dengan surga di mana di bawahnya mengalir air sungai-sungai,nun distulah mereka akan kekal abadi”
1. Jumlah raka’atnya 2,4 sampai 6 raka’at
2. Doa Shalat Taubah :
“Astaghfirullaahal-’azhim al-ladzii laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuumu wa atuubu ilaihi taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf’an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuraa.”
3. Sangat baik sekali memperbanyak membaca indukistighfar, sebagai berikut
“Allahumma anta rabbii laa ilaaha anta khalaqtanii waanaa ‘abduka wa anaa’ahdika wa wa’dika mastahta’tu a’uudzu bika min syarri naa shana’tu abuu’u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu’u bi dzambii faghfir lii fa innahuu la yaghfirudz-dzunuuba illaa anta”
Niat, Doa dan Cara Mengerjakan Shalat Witir
Shalat Witir, seperti yang kita ketahui bersama shalat witir merupakan shalat yang paling di utamakan. Hukukm shalat witir yaitu sunah, dikerjakan mendapat pahala tidak dikerjakan juga tidak apa-apa.
Dalam satu hadist dinyatakan di utamakannya shalat witir, berikut hadistnya:
“Yaa amalal-qur’aani au tiruu fa innallaaha yuhibbul-witra”
Artinya:
“Hai para pecinta-cita Al-Qur’an, kerjakanlah shalat witir, sebab Tuhan itu Tunggal (Esa). Dia suka kepada bilangan witir (ganjil)”
Waktunya sesudah shalat ‘isya sampai terbit fajar,dan biasanya shalat witir itu dirangkaikan dengan shalat tarawih.
Bilangan raka’atnya 1 raka’at, atau 3,5,7,9 dan 11. Kalau shalat witir
itu banyak boleh dikerjakan du raka’at satu salam, kemudian yang
terakhir satu raka’at dengan satu salam.
Jumlah sebelas raka’at itu telah cukup,
dan inilah yang dikerjakan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana dinyatakan
oleh Aisyah ra. yang artinya:
“Tidak pernah Nabi saw. melebihi shalat malam (witir) melebihi dari sebelesa raka’at”
Pada bulan Raadhan setelah 15 Ramadhan,
disunahkan pada raka’at yang terakhir dari witir, yakni sesudah i’tidal
pada raka’at terakhir disunahkan membaca qunut, dan sesudahnya lalu
diselesaikan sampai salam.
Niat shalat witir 2 raka’at
“Ushali sunnatal-witri rak’ataini lillahi ta’aalaa”
Niat shalat witir 1 raka’at
“Ushali sunnatal-witri rak’atan lillahi ta’aalaa”
Doa sesudah shalat witir
“Allahymma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman. Wa nas’aluka qalban khaasyi’an wa nasaluka ‘ilman naafi’an. Wa nas’aluka yaqiinan shaadiqan. Wa nas’aluka ‘amalan shalihan. Wa nas-’aluka diinan qayyiman. Wa nas’aluka khairan katsiiran. Wa nas-aluka-’afwa wal-’afiyah. Wa nas’aluka tamaamal-’afiyah. Wa nas’alukasy-syukra ‘alal-’aafiyati wa nas’alukal-ghinaa’a’anin-naas. Allahumma rabbanaa wa takshasy-syu’amaa wa tadhar-ru’anaa wa ta’abudanaa wa tammim tashiiranaa yaa Allaah yaa Allah yaa Allah yaa arhamar-raahimin. Wa shallallaahu’ alaa khaiiri khalqihi Muhammadin wa’ alaa aalihii wa shah-bihi ajma’iina wal-hamdu lillaahi rabbil-’aalamiin”
Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu dan Bacaan Niatnya
Tata Cara Shalat Sunnah Wudhu, Bagi anda yang ingin mengetuhinya gimana seh tata cara shalat sunnah wudhu lihat artikel di bawah ini.Cara Mengerjakan Shalat Sunnah Wudhu
Setiap kali seseorang selesai berwudhu, di sunahkan mengerjakan shalat sunah wudhu dua raka’at, dan cara mengerjakannya yaitu:
1. Sehabis berwudu sebagaiman biasa kita disunahkan membaca
“Asyhadu an laa ilaaha illallaahu
wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuwa
rasuuluhu. Allahummaj’alnii minat-tawwaabina waj’alnii
minal-mutathahiriina waj’alnii min’ibaadikash-shaalihin”.
2. Selesai membaca doa tersebut, lalu melaksanakan shalat sunnah wudhu dua raka’at, dengan lafazh niatnya sebagai berikut:
“Ushallii sunnatal-wudhuu’i rak’ataini lillahi ta’alla. Allahu Akbar”
Shalat sunnah wudhu
ini dikerjakan seperti shalat yang lainnya. Ya mungkin hanya itu yang
bisa kami berikan kepada anda semua, mudah mudahan artikel yang satu
tulis ini menjadi ilmu yang bermanfaat buat kami pribadi maupun buat
anda para pembaca, Insya Allah kita akan bertemu lagi dipostingan
selanjutnya.
9 Syarat Syarat Wajib Sah Shalat Bagi Muslim
Bagi seorang muslim harus benar memahami syarat ini karena ini adalah hal yang perlu anda pahami sebelum menjalankan shalat wajib maupun shalat sunah.
Percuma kalau kita shalat untuk
beribadah kepada Allah SWT tapi syarat utama kita tidak kita ketahui dan
selalu kita langgar yang akan berakibat pada tidak sahnya shalat yang
kita kerjakan. Untuk mengindari itu maka pertama kita harus benar
mengetahuinya. Berikut ini adalah syarat sah mengerjakan shalat.
Ada 9 syarat sah mengerjakan shalat
- Islam
- Berakal,
- Tamyiz (dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk)
- Menghilangkan hadats
- Menghilangkan najis
- Menutup aurat
- Masuknya waktu
- Menghadap kiblat
- Niat
Berikut ini adalah penjelasan tentang 9 syarat sah shalat diatas.
1. Islam
Telah masuk Islam. Lawannya orang islam adalah orang kafir. Orang kafir amalannya akan tertolak walaupun dia banyak mengamalkan ibadah atau kebaikan apa saja, dalilnya firman Allah ‘di QS (At-Taubah:17)
Telah masuk Islam. Lawannya orang islam adalah orang kafir. Orang kafir amalannya akan tertolak walaupun dia banyak mengamalkan ibadah atau kebaikan apa saja, dalilnya firman Allah ‘di QS (At-Taubah:17)
Dan firman Allah pada QS (Al-Furqan:23),
Dan Shalat tidak akan diterima bagi selain seorang muslim yang dalilnya firman Allah (Aali ‘Imraan:85) adalah
2. Berakal
Orang Berakal adalah lawannya orang gila. Orang gila terangkat darinya pena (tidak dihisab amalannya) hingga dia sadar, dalilnya sabda Rasulullah,
Orang Berakal adalah lawannya orang gila. Orang gila terangkat darinya pena (tidak dihisab amalannya) hingga dia sadar, dalilnya sabda Rasulullah,
3. Tamyiz
Tamyiz adalah anak-anak yang sudah bisa mengetahui untuk membedakan antara antara mana baik dan mana yang buruk, masa ini dimulai dari umur kisaran tujuh tahun. Jika anak sudah memiliki umur tujuh tahun maka wajib bagi mereka diperintahkan untuk menunaikan ibadah shalat, yang berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Tamyiz adalah anak-anak yang sudah bisa mengetahui untuk membedakan antara antara mana baik dan mana yang buruk, masa ini dimulai dari umur kisaran tujuh tahun. Jika anak sudah memiliki umur tujuh tahun maka wajib bagi mereka diperintahkan untuk menunaikan ibadah shalat, yang berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
4. Menghilangkan Hadats (Thaharah)
Hadats dibedakan menjadi 2: pertama, hadats akbar atau hadats besar seperti janabat dan haidh, cara mensucikanya adalah dengan mandi (yakni mandi janabah), dan kedua adalah hadats ashghar atau hadats kecil, cara mensucikanya adalah dengan wudhu`, sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Hadats dibedakan menjadi 2: pertama, hadats akbar atau hadats besar seperti janabat dan haidh, cara mensucikanya adalah dengan mandi (yakni mandi janabah), dan kedua adalah hadats ashghar atau hadats kecil, cara mensucikanya adalah dengan wudhu`, sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
5. Menghilangkan Najis
Menghilangkan najis terdiri dari tiga hal: bagian badan, pakaian yang dikenakan dan tanah atau lantai tempat untuk ibadah shalat, dalilnya firman Allah pada QS:Al-Muddatstsir:4,
Menghilangkan najis terdiri dari tiga hal: bagian badan, pakaian yang dikenakan dan tanah atau lantai tempat untuk ibadah shalat, dalilnya firman Allah pada QS:Al-Muddatstsir:4,
6. Menutup Aurat
Menutup Aurat adalah menutupnya dengan apa yang tidak menampakkan kulit dan juga bentuk tubuh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,oleh HR. Abu Dawud :
Menutup Aurat adalah menutupnya dengan apa yang tidak menampakkan kulit dan juga bentuk tubuh, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,oleh HR. Abu Dawud :
Para ulama sepakat atas batalnya atau
tidak sahnya shalat seseorang yang shalat dalam keadaan terbuka
auratnya, padahal dia sebenarnya mampu mendapatkan penutup aurat atau
tubuh. Dan untuk batas aurat untuk laki-laki adalah dari pusar hingga ke
lutut, sedangkan untuk seorang wanita merdeka maka seluruh tubuhnya
atau auratnya selain wajah, selama tidak ada ajnaby atau orang yang
bukan mahramnya yang melihatnya, namun jika ada ajnaby maka sudah tentu
wajib atasnya menutup wajah juga.
Di antara yang menunjukkan tentang mentutup aurat ialah hadits Salamah bin Al-Akwa` radhiyallahu ‘anhu,
Dan firman Allah ‘azza wa jalla QS :Al A'raf Ayat 31.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."
7. Masuk Waktu
Masuk Waktu, Dalil dari As-Sunnah adalah hadits Jibril ‘alaihis salam bahwa dia mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal waktu dan di akhir waktu (esok harinya), lalu dia berkata: “Wahai Muhammad, shalat itu antara dua waktu ini.”
Masuk Waktu, Dalil dari As-Sunnah adalah hadits Jibril ‘alaihis salam bahwa dia mengimami Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal waktu dan di akhir waktu (esok harinya), lalu dia berkata: “Wahai Muhammad, shalat itu antara dua waktu ini.”
Dan firman Allah ‘azza wa jalla QS : An-Nisa`:103,
8. Menghadap Kiblat
Dalilnya firman Allah QS: Al-Baqarah:144,
Dalilnya firman Allah QS: Al-Baqarah:144,
9. Niat
Tempat niat adalah di dalam hati, sedangkan untuk melafazhkannya merupakan bid’ah (karena tidak ada dalilnya). Dalil wajib untuk niat adalah hadits yang masyhur,
Tempat niat adalah di dalam hati, sedangkan untuk melafazhkannya merupakan bid’ah (karena tidak ada dalilnya). Dalil wajib untuk niat adalah hadits yang masyhur,
(Baca juga Muttafaqun Alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar