Minggu, 13 April 2014

Janganlah Berbuat Zalim

Allah menjadi penolong orang teraniaya

Allah tidak akan membiarkan orang yang teraniaya terus menerus dalam penderitaannya akibat perbuatan buruk orang yang zalim. Salah satunya ialah bahwa Allah akan mengabulkan do’a-do’anya. Selain itu, Allah akan kembalikan hak-haknya yang telah di rampas. Sementara orang-orang yang berlaku aniaya segera akan mendapatkan laknat, siksaan dan kebinasaan.

Allah berfirman:
Artinya:
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)

Ayat ini menegaskan, bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan perbuatan orang yang menganiaya, sekaligus memberi hiburan kepada orang yang teraniaya, bahwa dengan kesabarannya ia pasti akan memperoleh hak-haknya (kemenangan) yang telah dirampas oleh pelaku kezaliman.

Yah, Allah akan menjadi penolong baginya, cepat atau lambat ia pasti akan memperoleh hak-haknya dan Dia juga akan menimpakan azab kepada mereka yang aniaya (zalim) terhadap orang lain. Dalam sebuah hadits qudsi dinyatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Dan Allah berfirman, “Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu (wahai hamba yang terzalimi) sekalipun tidak segera.” (HR. Turmudzi)

Salah satu pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang teraniaya ialah dengan mengabulkan do’a-do’anya terhadap orang yang menganiaya dirinya. Hal mana sama seperti Allah mengabulkan do’anya seorang ibu kepada anaknya, atau do’anya kaum muslimin kepada saudaranya dari kejauhan. Sungguh do’a-do’a mereka itu adalah do’a yang sangat dahsyat mustajab. Di ijabahnya do’a orang teraniaya, semata-mata adalah agar orang tidak seenaknya melakukan penganiayaan terhadap orang lain, atau terhadap pihak manapun. Demikian inilah tuntunan Islam, yang memberi hak kepada manusia untuk dapat menjalani hidupnya dengan bebas mandiri tanpa tekanan pihak mana pun.

Menurut Islam, do'a orang teraniaya itu dahsyat, pasti dikabulkan Allah, hanya saja mesti bersabar. Boleh mendo'akan keburukan agar yang menganiaya itu celaka, tapi memaafkan dan bersabar itu lebih baik.

"Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Nisa': 148)

"Maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." (QS. Al-Syuura: 40)

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Fushshilat: 34-35)

Hanya orang-orang beriman, dan mencoba meraih akhirat akan berusaha bersabar, memaafkan dan mendo'akan kebaikan bagi menganiayanya.

Zalim secara bahasa mengandung pengertian "aniaya/celaka" . Zalim secara istilah mengandung pengertian "berbuat aniaya/celaka terhadap diri sendiri atau orang lain dengan cara-cara bathil yang keluar dari jalur syariat Agama Islam". Disisi lain zalim bisa berarti "menempatkan sesuatu tidak sesuai dengan tempatnya".

Zalim merupakan perbuatan yang di larang oleh Allah SWT dan termasuk dari salah satu dosa-dosa besar.  Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Asy-Syura : 42

"Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di  muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih".

Kalau kita kumpulkan macam-macam perbuatan zalim menurut pengertian di atas, mungkin akan sangat banyak kita dapatkan perbuatan tersebut pada diri kita, ataupun pada diri saudara-saudara kita yang lainnya.

Saudaraku, maksud dan tujuan utama dari tulisan ini adalah :

1. Agar kita berhati-hati dan tidak melakukan perbuatan zalim kepada diri sendiri atau kepada siapapun.
2. Agar kita mampu memaafkan orang-orang yang telah berbuat zalim kepada kita dengan cara mendoakannya agar di berikan hidayah oleh Allah SWT.
3. Agar tercipta lingkungan rumah tangga, lingkungan kantor, ataupun lingkungan masyarakat yang damai dan harmonis.

Macam-macam perbuatan zalim secara umum adalah segala perbuatan yang mengotori hati, yaitu sombong, dengki (tidak suka terhadap kebahagian orang lain), ghibah (membicarakan keburukan orang lain), fitnah (menuduh tanpa bukti yang kuat), adu domba (bermuka dua), dusta (bohong), ujub (bangga diri dengan merendahkan orang lain), dan lain sebagainya. Saudaraku, kalau kita uraikan macam-macam perbuatan zalim ke dalam bentuk yang lebih khusus adalah sebagi berikut :

Lingkungan kelurga/Rumah tangga :

1. Seorang Ayah yang memberikan nafkah dari rizki yang subhat atau haram, maka menimbulkan akibat-akibat buruk terhadap istri dan anak-anaknya, yaitu ;
a. Istri dan anak-anaknya akan menjadi durhaka baik kepada suami/orang tua, dan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
b. Bersikap cuek dan tidak peduli akan ibadah kepada Allah SWT dan Agama Islam, dengan cara ringan untuk meninggal-ninggalkan solat yang lima waktu.

2. Seorang ibu yang tidak memberikan perhatian penuh dan pendidikan Agama Islam serta contoh-contoh etika/moral yang baik kepada keluarganya, maka akan menimbulkan akibat-akibat buruk terhadap suami dan anak-anaknya, yaitu ;
a. Suami akan merasa bosan dengan istrinya, maka mulailah terjadi kerenggangan dan keharmonisan hubungan suami-istri, yang kemudian sering terjadinya keributan-keributan kecil yang lama-lama menjadi besar.
b. Suami akan terbiasa berbohong kepada istrinya, yang ditandai dengan berkurangnya uang belanja istri, yang digunakan untuk berjudi atau membeli minum-minuman keras.
c. Anak-anak yang lebih senang mencari hiburan dan perhatian di luar rumahnya, sehingga sudah tidak ada filter dan kontrol lagi bagi anak-anaknya.
d. Anak-anak yang terjerembab di lingkungan yang tidak Islami, pergaulan bebas, narkotika dan lain sebaginya.

Allah SWT telah mengingatka dalam Al Qur'an bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Qs. Al Zaljalah : 7-8

"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula".

Juz 6 Surah An-Nisa' ayat 148 yang berbunyi:

لا یحب الله الجهر باالسوء من القول الا من ظلم وکان الله سمیعا علیما

artinya: "Allah tidak menyukai perbuatan buruk yang diucapkan secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha mengetahui."

Ayat ini “melegalkan” perkataan buruk atau sumpah serapah yang dilakukan oleh orang orang yang teraniaya atau terzalimi, dan itu semua dikategorikan kedalam “doa”. Doa orang orang yang terzalimi adalah mujarab alias “tokcer” langsung didengar dan dikabulkan olehNya, sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits, yang berbunyi:

“Hati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada suatu penghalang pun antara doa tersebut dan Allah.” (HR Bukhari).

Di tangan mereka, doa lebih tajam dari pedang dan lebih hebat dari pasukan bersenjata. Maka, hati-hatilah terhadap doa orang terzalimi! Karena jika sudah keluar dari mulut, ia akan berjalan menuju langit. Segera melampaui cakrawala, menembus angkasa, dan diijabahi Sang Maha kuasa.

Tetapi dalam kelanjutan ayat tersebut diatas, selanjutnya Allah menjelaskan:

ان تبدو خیرا او تخفوه او تعفو عن سوء فان الله عفو قدیرا.

Artinya: Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya dan memaafkan sesuatu kesalahan orang lain, Maka sungguh Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.

Agama Islam secara tegas dan jelas mengharamkan kepada umatnya untuk melakukan perbuatan zalim dimanapun dan dengan siapapun. Pada bagian ini akan dinukilkan ayat-ayat dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan Larangan Berbuat Zalim & Membantu untuk berbuat Zalim. Sebagai bentuk nasihat dan muhasabah diri agar sering-sering mengintrospeksi diri setiap saat dan setiap waktu.

Larangan Berbuat Zalim.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Ibrahim : 42-45

"Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai pada hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami beri tangguhlah kepada kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan memenuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-rasul. (Kepada mereka di katakan): 'Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia), bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat kepada mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan" .

Kalau kita perhatikan sangat jelas apa yang di sampaikan Allah SWT dalam isi kandungan ayat Qs; Ibrahim : 42-45 di atas, yaitu ;

1. Allah SWT tidak pernah lalai atau lengah terhadap perbuatan orang-orang yang zalim.
2. Allah SWT pasti menghukum perbuatan orang-orang zalim, biarpun di dunia mereka merasa bebas se-bebas-bebasnya, tetapi di akhirat nanti mereka akan menerima balasan azab yang berat atas perbuatan mereka.
3. Kondisi/keadaan orang-orang zalim ketika hari kiamat sangat mengenaskan, yaitu mereka datang dengan bergegas-gegas memenuhi panggilan Allah, dengan mengangkat kepalanya mata mereka terbelalak tidak berkedip-kedip, tetapi hati mereka kosong karena takut.
4. Perintah Allah SWT kepada kita (orang yang beriman) untuk menyampaikan peringatan kepada manusia terhadap kebenaran datangnya hari kiamat dan kebenaran azab Allah kepada orang-orang yang zalim.
5. Sia-sialah penyesalan orang-orang zalim pada hari kiamat nanti, mereka meminta kepada Allah di kembalikan ke dunia biarpun sesaat untuk menebus kezaliman mereka selama hidup di dunia.
6. Sumpah orang-orang yang zalim ketika hidup di dunia, bahwa mereka tidak akan binasa, mereka merasa aman dan kokoh dengan pangkat, jabatan/kedudukan, harta, dan rumah mewah yang mereka miliki. Akan tetapi di hari kiamat itu semua akan binasa dan tidak mampu menyelamatkan mereka dari siksa azb api neraka-Nya Allah SWT.
7. Allah SWT telah memberikan banyak perumpamaan- perumpamaan dan contoh-contoh bahwa manusia-manusia yang zalim akan hancur dan binasa. Mari kita perhatikan Fir'aun, Namruz, Qarun mereka semua

adalah perumpamaan- perumpamaan manusia-manusia zalim yang di laknat oleh Allah di dunia sampai akhirat nanti.

Membantu Berbuat Zalim.
Melakukan perbuatan zalim adalah dosa besar, dan orang-orang yang membantu perbuatan zalim dosanya sama dengan orang yang berbuat zalim. Membantu perbuatan zalim ialah jika seseorang menjadi petunjuk jalan orang lain dalam berbuat ke-zaliman, dengan kata lain seseorang yang memberikan informasi/jalan/ cara/fasilitas kepada orang yang hendak melakukan kezaliman kepada orang lain. Perbuatan inipun termasuk dosa besar dan mendapat balasan azab dari Allah SWT.

Mari kita simak beberapa Hadis Nabi Muhammad SAW di bawah ini :
Di riwayatkan oleh Ahmad, Abu Ya'la, dan Ibnu Hibban :

Dari Ibnu Mas'ud r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Besok akan ada pemimpin-pemimpin yang datang atau mengumpulkan rakyatnya dengan berbuat zalim dan berbohong kepada mereka, maka barang siapa ikut pada golongan mereka, membenarkan kebohongan mereka, dan menolong kezaliman mereka, maka ia bukanlah termasuk golonganku (golongan umat Nabi Muhammad) dan aku bukanlah dari golongan mereka. Dan barang siapa yang tidak ikut golongan mereka, bahkan tidak membantu kezalimannya, maka ia berarti dari golonganku dan aku pun menjadi golongannya" .

Hadis di atas mengandung beberapa penjelasan :
1. Suatu masa akan hadir di tengah-tengah kita pemimpin yang zalim, yang memiliki kegemaran berbohong kepada rakyatnya (bawahannya) .
2. Larangan untuk mengikuti pemimpin yang zalim, apakah dengan membenarkan kebohongan yang di bawanya, menolong kezalimannya dengan memberikan informasi/jalan/ cara/fasilitas yang ia miliki.
3. Golongan yang membantu/menolong orang yang melakukan kezaliman, maka bukanlah di katakan golongan umat Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain golongan tersebut bukan golongan Islam (tetapi golongan Munafik) biarpun KTP dan statusnya Islam.

Di riwayatkan oleh Bukhari :
Dari Anas r.a berkata: Dari Rasulullah SAW, bahwasannya beliau bersabda: "Hendaklah kamu menolong saudaramu yang menganiaya dan yang teraniaya", sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, (benar) aku akan menolong apabila ia dianiaya, maka bagaimana cara menolongnya apabila ia menganiaya?" . Beliau menjawab: "Engkau cegah dia dari (perbuatan) penganiayaan, maka yang demikian itulah berarti menolongnya" .

Beberapa isi kandungan hadis yang dapat kita cermati :
1. Perintah menolong saudara yang teraniaya (terzalimi), dengan cara membantu meringankan penderitaannya, baik secara materi maupun non materi.
2. Perintah menolong saudara yang menganiaya (menzalimi), dengan cara mencegahnya agar tidak berbuat aniaya. Tiga cara mencegah orang yang berbuat zalim menurut pandangan agama Islam yaitu:
a. Dengan tangan, artinya cegah dengan kekuasaan, jabatan/kedudukan/ harta yang kita miliki.
b. Dengan lisan, artinya cegah dengan nasihat-nasihat yang baik (nasihat-nasihat agama, tulisan-tulisan atau artikel-artikel agama, dan lain sebaginya).
c. Dengan hati, artinya cegah dengan doa-doa yang baik kepada Allah, agar orang yang berbuat zalim itu di berikan hidayah dan ampunan dari Allah SWT. Dan inilah selemah-lemahnya iman.

Di riwayatkan oleh Muslim dan Turmudji:
Dari Abi Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: "Tahukah kamu siapa yang pelit itu?", mereka (sahabat) berkata: "Ya Rasulullah, orang yang pelit menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang", (kemudian) Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya orang yang pelit dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala solat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki-maki orang, memukul orang, dan mengambil harta benda orang (hakhak orang), maka kebaikan-kebaikan orang (yang menzalimi) itu diambil untuk diberikan kepada orang-orang yang terzalimi. Maka tatkala kebaikan orang (yang menzalimi) itu habis, sedang hutang (kezalimannya) belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan-kejahatan dari mereka (yang terzalimi) untuk di berikan kepadanya (yang menzalimi), kemudian ia (yang menzalimi) dilemparkan kedalam neraka."

Hadis ini menjelaskan akan kerugian orang yang berbuat zalim kepada orang lain, yaitu :
1. Orang zalim dikatakan sebagai orang yang "pelit".
2. Di hari kiamat nanti (hari di hitungnya segala amal perbuatan), seluruh amal kebaikan orang yang menzalimi akan di berikan kepada orang-orang yang telah terzalimi.
3. Dan segala dosa-dosa orang yang terzalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi.
4. Orang-orang yang zalim akan dilemparkan ke dalam neraka.

Sebagai penutup dari uraian singkat ini kami mengajak kepada seluruh saudara-sudaraku kaum Muslimin, apakah seorang pejabat, aparat, konglomerat, maupun rakyat marilah kita pandai-pandai memanfatkan segala ni'mat yang telah di berikan oleh Allah kepada kita untuk meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Rapatkan dan kuatkanlah barisan ukhuwah islamiah diantara kita, dan jauhkan segala sifat-sifat buruk yang masih bersemayam di hati kita. Masih ada kesempatan dan waktu untuk bertaubat mohon ampunan dari Allah SWT atas segala dosa-dosa yang kita lakukan kepada-Nya dan kepada sesama saudara kita. Semoga bermanfaat dan dapat di amalkan, amin.

KEMARIN, KINI, DAN ESOK
Islam adalah ajaran / risalah yang Allah turunkan melalui Rasul-Nya sebagai diin yang paling sempurna bagi semesta alam (QS. 5:3). Allah telah memenangkan Islam atas ajaran-ajaran yang lain, kemenangan itu semuanya milik Islam sebagaimana telah Allah janjikan (QS.37:173).

Sebagai umat Islam, kita harus tetap optimis, bahwa janji Allah itu akan datang, membangkitkan dan memenangkan Islam walau mungkin membutuhkan waktu yang panjang. Optimisme yang dibutuhkan tentunya tidak lantas melahirkan kepastian, akan tetapi harus diiringi dengan upaya dan usaha yang dilandasi oleh iman. Dengan kata lain iman dan amal sholeh adalah dua kunci untuk meraih dan mempertahankan kemenangan Islam.

Kondisi Kemarin
Islam telah mengalami puncak kegemilangan dari masa Rasulullah SAW hingga masa-masa kekhalifahan, yang sampai kini belum lagi terulang. “Sebaik-baik umatku adalah pada abadku ini, kemudian yang sesudahnya dan yang sesudahnya. Kemudian sesudah mereka muncul suatu kaum yang memberi kesaksian tetapi tidak bisa dipercaya kesaksiannya. Mereka berkhianat dan tidak dapat diamanati. Mereka bernazar (berjanji) tetapi tidak dapat menepatinya dan mereka tampak gemuk-gemuk..” (HR. Tirmizi). Islam adalah pusat peradaban dunia, dalam ilmu dan pendidikan, pemerintahan dan keadilan, akhlak dan keagungan. Semua ini terjadi ketika umat berjalan bersama islam. Tetapi ketika Islam sudah mulai ditinggalkan oleh manusia, yang terjadi adalah potret kehidupan Islam di masa kini.

Kondisi Kini
Banyak hal yang dapat digambarkan tentang umat Islam di masa sekarang, yang selalu dicirikan dengan keadaan tidak berdaya. Dalam sebuah hadits dikatakan: “Akan datang suatu masa, di mana kalian seperti makanan yang diperebutkan. Sahabat bertanya : ‘Apakah jumlah kita pada masa itu sedikit, ya Rasulullah ?’, Rasulullah menjawab : Tidak, melainkan jumlah kalian banyak, tetapi kalian laksana buih di lautan” (banyak tapi tidak berdaya). Misalnya saja dengan potret umat di belahan dunia ketiga yang diwarnai kemiskinan dan kebodohan, sementara itu penindasan dan penganiayaan terus dialami oleh sebagian yang lain (misalnya : Bosnia, Palestina, Chechnya, Sudan, Kashmir, dll).

Esok
Masalah kebangkitan Islam kini menjadi tema menarik, yang kerap dibicarakan, karena kebangkitan itu sesuatu yang sudah dinyatakan oleh Rasulullah SAW : “Kenabuian ini akan berjalan di tengah-tengah kamu sampai masa yang dikehendaki oleh Allah, kemudian diangkat-Nya kapan Ia kehendaki. Kemudian akan menyusul masa khalifah yang akan berdiri di atas manhaj nubuwah (sistem pemerintahan yang masih murni seperti di jaman Rasulullah), pemerintahan yang murni itu berpegang teguh kepada Islam, yang demikian itu sampai masa yang dikehendaki Allah, kemudian diangkat-Nya jika Ia kehendaki. Kemudian setelah masa itu ada raja yang zalim (diktator) sampai masa yang dikehendaki. Kemudian muncul khalifah yang berdiri di atas manhaj nubuwah.” Kemudian Rasulullah SAW diam. Disebutkan oleh Huzaifah, marfu’ dan diriwayatkan oleh al-Iraqi dari jalan Ahmad, ia berkata : Ini hadits shahih.

Optimisme tersebut semakin besar ketika tanda-tanda kebangkitan itu sendiri mulai tampak, misalnya :
• Adanya kesadaran kaum muslimin untuk kembali kepada Islam
• Tersebar dan semakin banyak buku-buku dan kaset Islam
• Islamic Centre dan organisasi Islam mulai bermunculan
• Maraknya mesjid dengan aktivitas keislamannya
• Semangat jihad sudah mulai berkobar di berbagai negeri

Faktor-faktor Kebangkitan Islam
• Janji Allah SWT dalam al-Qur’an dan Hadits (5:54, 9:32-33, 58:21, 10:37, 15:9). “Agama ini akan sampai sejauh sampainya malam dan siang dan tidak ada di rumah penjuru bumi ini kecuali Allah masukkan agama ini ke dalamnya dengan memuliakan yang mulia dan menghinakan yang hina, suatu kemuliaan di mana Allah memuliakan Islam dan menghinakan (merendahkan) kekafiran selain Islam dengan Islam .”(HR. Ahmad).
• Islam sebagai diin yang sesuai dengan fitrah manusia (mempunyai konsep tauhid yang lurus dan benar (17:44; 20:124; 30:30; 40:51)). Islam memperhatikan keseimbangan antara jasad, akal, dan ruh. Mengabaikan salah satu unsur dari ketiga unsur tersebut berarti mengabaikan manusia itu sendiri yang berakibat pada kehancuran peradaban manusia, seperti yang terjadi pada peradaban Barat dari jaman dulu sampai sekarang.
• Keunggulan yang dimiliki ajaran Islam yang syamil (meliputi seluruh konsep dan nilai kehidupan) dan shahih.
• Memiliki SDM yang banyak (1/5 penduduk dunia adalah muslim).
• Sumber daya alam potensial kebanyakan terdapat di negara-negara Islam.
• Ideologi lain yang sudah mulai runtuh.

 " Sadarilah, Sesungguhnya Hidup ini adalah JIHAD menuju ILLAHI !! "

Rencana Allah buat kita mungkin berliku tapi disetiap liku itu pasti ada pengajaran. Ketika kita memilih diam dan bersabar atas apa yang menuntut kita untuk marah, saat itu pula kebaikan bersama kita. Andai kita sadar, bahwa disetiap ketentuan Allah itu tiada yang sia-sia. Dengan meletakkan harapan hanya pada DIA.

Jika dirimu dilanda kesusahan Bisikanlah harapan yang menjanjikan kepadanya Maka dengan janji itu dirimu akan menjadi senang. Perisailah dirimu dengan harapan Agar tidak putus asa Hingga kecemasanmu lenyap dimakan waktu.

Belum cukup ikhlas kalau masih ada rasa sakit. Ujian itu didikan daripada Tuhan. Mengajar hati untuk sabar dan ikhlas. Sesungguhnya Kehidupan ini adalah tipu daya semata sedang Akhirat itulah kehidupan Abadi yang seharusnya terus-terusan di kejar .... "

Tutupilah kesedihan dari teman-temanmu Ada orang-orang yang dengki Dan senang dengan penderitaan orang lain. Buanglah fikiran yang buruk terhadap segala sesuatu, Karena hal ini akan membuat yang bersangkutan Mati sebelum waktunya. Kecemasan itu tidak selamanya Mengrongrong jiwa seseorang. Sebagaimana kegembiraan pun Tidak selamanya menghiasi setiap jengkal langkah hidupnya. Andaikata jiwa ini tidak pernah menyalahi akal, Niscaya terasa tidak jernih kehidupan ini bagi orang-orang yang waspada...

Ya Allah, Ya-Mujib
Terima kasih tuk nafas yang masih Engkau berikan..
Berikan aku kebijaksanaan menjalani hari-hariku.

Aamin Ya Allah..

" Dia Yang Maha Sempurna "

DIA bentangkan alam raya pada tempat pada titik keseimbanganya.
Bumi, bulan bintang-bintang bersujud pada NYA memuja menyebut Asma NYA.

Ya ALLAH, ENGKAU lah Tuhan yang maha membolak balikkan hati para hamba yang ENGKAU kehendaki.. Maka bimbing jiwa dengan segala kebaikan dari sisi Mu. Bimbing hamba dari sayap-sayap malam sepi yang bertabur rindu, sungguh hamba hanyalah manusia yang tercipta dengan sifat lemah sebagaimana termaktub dalam Firman Mu. Hamba bagai pengembara padang pasir yang berharap oase sekedar meneguk setetes air dari samudra kesejukan Mu.

Jika kerinduan ini adalah baik dan tidak memalingkan mihrab hamba dari Mu pencipta langit bumi dan apa yang diantara keduanya, maka bawalah jiwa hamba dipekat malam ke hadapannya dalam pertemuan suci yang engkau ridho bersamanya. Mengobati buncahan rindu yang tidak kunjung dilekang waktu. Innahuu anta maqsudii waridhoka matlubi..

Renungan
Manusia hanyalah pengendara di atas punggung usianya.
Digulung hari demi hari, bulan, dan tahun tanpa terasa.
Nafas kita terus berjalan seiring jalannya Waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian..Sebenarnya dunialah yang makin kita jauhi dan liang kuburlah yang makin kita dekati.

Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang umur kita.
Umur kita yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari diri kita.

Karena itu,
jika hari berlalu tapi tiada Kebaikan dan Kebajikan yang kita lakukan maka akan keringlah batin kita.Jangan tertipu dengan usia muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua.Jangan terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit.

Kritisi semua yang tidak baik.
Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikan dan kebajikan yang kita lakukanlah yang akan menuntun kita pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang kita tinggalkan...
Teruslah berbuat baik...berkata baik...!

 * Sesungguhnya Di Dunia Ini Mereka Hanya Memperebutkan Sayap Seekor Nyamuk
Yang Tidak Ada Harganya *

Dunia memang selalu menggoda. Dunia selalu tampak indah dan menawan. Ia cantik mempesona dan memikat hati banyak manusia. Namun, dunia juga merupakan cobaan, untuk menguji siapa di antara hamba Allah yang beriman dan siapa yang tidak. (QS. Al Kahfi: 7 dan QS. Al Mulk: 2) Sebenarnya, banyak orang yang telah memahami hakikat dunia ini, namun masih banyak pula yang terjebak di dalamnya. Yang paling menyedihkan adalah, orang yang tidak mengerti sama sekali hakikat dunia. Mereka adalah orang-orang yang terombang-ambing dalam pusaran gelombang hawa nafsu yang sengaja dipasang oleh setan untuk dijadikan perangkap dalam menyesatkan manusia. Padahal harga dunia seisinya telah digambarkan oleh Nabi shallallahu’alaihiwasallam dalam sabdanya,

“لَوْ كَانَتْ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ؛ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ”.

“Andaikan dunia di sisi Allah seharga sayap seekor nyamuk; niscaya Allah tidak akan memberikan seteguk air pun untuk orang kafir”. HR. Tirmidzy dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu dan isnadnya dinyatakan sahih oleh al-Hakim.

Dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَباً لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ، وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ

“Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ

“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim).
   , ....
Sesungguhnya, .. Dunia Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk!
 Janganlah Bersedih, Semua Hal Akan Terjadi Sesuai Dengan Qadha dan Qadar!

Segala sesuatu itu ada dan akan terjadi sesuai dengan ketentuan qadha dan qadar-nya. Ini merupakan keyakinan orang-orang islam dan para pengikut setia Rasulullah saw. Yakni, keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak akan pernah ada dan terjadi tanpa sepengetahuan, izin, dan ketentuan Allah.

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (QS. Al-Hadid: 22)

“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (QS. Al-Qamar: 49)

“Dan, sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 155)

Rasulullah juga bersabda: “Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, dan engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu berupa sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu selain berupa sesuatu yang telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan seuatu yang ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering dan lembaran-lembaran telah dilipat”.

Keterangan:
Qhada' artinya adalah kehendak Allah dan Qadar artinya adalah keputusan takdir ialah takdir ketuhanan dalam Islam. Percaya kepada qhada dan qadar adalah Rukun Iman keenam. Yaitu mempercayai bahwa segala yang berlaku adalah ketentuan Allah semata-mata. Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Mereka, yakni para ulama mengatakan, ‘Qadha’ adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari ketentuan tersebut"


" Dia Yang Maha Sempurna "

DIA bentangkan alam raya pada tempat pada titik keseimbanganya.
Bumi, bulan bintang-bintang bersujud pada NYA memuja menyebut Asma NYA.

Ya ALLAH, ENGKAU lah Tuhan yang maha membolak balikkan hati para hamba yang ENGKAU kehendaki.. Maka bimbing jiwa dengan segala kebaikan dari sisi Mu. Bimbing hamba dari sayap-sayap malam sepi yang bertabur rindu, sungguh hamba hanyalah manusia yang tercipta dengan sifat lemah sebagaimana termaktub dalam Firman Mu. Hamba bagai pengembara padang pasir yang berharap oase sekedar meneguk setetes air dari samudra kesejukan Mu.

Jika kerinduan ini adalah baik dan tidak memalingkan mihrab hamba dari Mu pencipta langit bumi dan apa yang diantara keduanya, maka bawalah jiwa hamba dipekat malam ke hadapannya dalam pertemuan suci yang engkau ridho bersamanya. Mengobati buncahan rindu yang tidak kunjung dilekang waktu

Innahuu anta maqsudii waridhoka matlubi..

wasalam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar