Sabtu, 05 April 2014

AYAT-AYAT AL QUR’AN TENTANG MANUSIA DAN TUGASNYA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI

1. Surat Al Baqarah Ayat 30

Surat ini memiliki kandungan yaitu:

1. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna yang memiliki dua fungsi, yaitu: sebagai khalifah di bumi.
Fungsi khalifah di bumi, yaitu:

2. Menjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang orang lain dalam upaya mencari ridha Allah SWT.
Memelihara, memakmurkan, melestarikan alam, mengambil manfaatnya, menggali, mengelola alam demi terwujudnya dan kesejahteraan segenap umat manusia.

Perilaku yang mencerminkan surat Al Baqarah ayat 30

Khalifah artinya seseorang yang dijadikan pengganti atau sesesorang yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai pengatur atau wakil Allah SWT.

Namun demikian, tugas khalifah tidak hanya bertumpu pada yang bersifatbintelektual belaka, tetapi juga moral. Kekuasaan manusia di muka bumi tidak mutlak, karena dibatasi oleh hukum-hukum Allah SWT yang akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan-Nya.

Syarat-syrat menjadi pemimpin antara lain,

1. Berpengalaman
2. Tidak memiliki cacat jasmani
3. Bertanggung jawab, teguh, dan kuat menjalankan tugas.

Kewajiban seorang pemimpin antara lain,

1. Membela Negara dan agama serta menjalankan syariat agama dengan benar.
2. Menjaga keamanan dan ketentraman umum.
3. Bermusyawarah dengan wakil-wakil rakyat dalam urusannya.
4. Mengatur perekonomian Negara menurut syariat yang benar.
5. Mengangkat para pembantu (khalifah) sesuai dengan keahliannya.

1. Surat Al Mukminun Ayat 12-14

Surat ini memiliki kandungan yaitu:

Proses kejadian manusia, yaitu:

1. Allah SWT menjadikan saripati tanah dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi spermatozoa atau disebut sperma) yang terdapat pada seorang laki-laki.
2. Melalui proses senggama, nutfah masuk ke dalam qarar (rahim atau kandungan ibu), nutfah bertemu dengan sel telur atau ovum, sehingga terjadi pembuahan.
3. Setelah pembuahan, lalu berproses menjadi ‘alaqah (gumpalan darah).
4. Dari ‘alaqah kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah (segumpal daging).
5. Kemudian dari mudgah (gumpalan daging) oleh Allah SWT dijadikan I’zaam (tulang atau rangka).
6. I’zaam (tulang atau rangka) kemudian di balut atau dibungkus dengan daging, lalu Allah menjadikan sebagai makhluk berbentuk lain, yaitu manusia yang masih kecil dalam kandungan.

Ketika bayi dalam kandungan berusia empat bulan, Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk meniup roh kedalamnya. Setelah bayi dalam kandungan mencapai usia 9 bulan 10 hari, Allah menakdirkan bayi tersebut lahir ke dunia. Setelah lahir, berkat lindungan dan rahmat Allah SWT bayi tersebut berkembang menjadi balita, kanak-kanak, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua, yang pada akhirnya meninggal dunia.

Perilaku yang mencemirkan surat Al Mukminum ayat 12-14

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling mulia diantara semua makhluk.kelebihan manusia dengan makhluk yang lain nya terletak pada jasmani dan rohaninya. salah satu perbedaan terbesar terletak pada akal pikiran manusia.Dengan akal pikiran itu,manusia dapat membedakan antara perbuatan baik dan buruk,antara yang khalal dan haram.Dengan akal pikirannya,manusia akan sadar sebagai hamba Allah SWT yang harus melaksanakan kewajiban menyembah kepada-Nya. Manusia juga harus dapat menjalin hubungan kemasyarakatan. Yang terpenting manusia harus dapat bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang di berikannya.

1. Membaca surat Adz Dzariyat ayat 56

Surat ini memiliki kandungan yaitu:

Allah AWT telah menciptakan jin dan manusia dengan tujuan supaya mereka mengenal-Nya. Dengan hubungan, memuja kebesaran dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat dekat dengan-Nya. Adapun hubungan tersebut dinyatakan dalam perbuatan ibadah yang langsung kepada Allah SWT sebagaimana rukun islam, yaitu shalat, zaka, puasa, haji, dan berdzikir hanya untuk mencari ridha-Nya.

Perilaku yang mencerminkan surat Adz Dzariyat ayat 56

Allah SWT menganjurkan setiap umat islam untuk berdzikir kepada-Nya, artinya manusia dianjurkan untuk mengiat kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Allah SWT dengan perasaan harap dan takut dengan khusyuk dan rendah diri di hadapan-Nya. Zikir merupakan pintu pembuka hubungan dengan hamba-Nya, menjadi obat penawar hati, penyehat badan, cahaya mata, dan zikir merupakan jenis ibadah yang dapat dikerjakan kapan saja, tidak tergantung pada tempat, waktu, keadaan, dan dapat dikerjakan sendiri ataupun secara bersama-sama. Oleh karena itu,zikir sebaiknya dilakukan dengan cara:

1. Di awali dengan wudhu 3. Khusyuk
2. Duduk menghadap kiblat 4. Pada tempat yang tenang dan bersih.

Surat An Nahl Ayat 78

Surat ini memiliki kandungan yaitu:

1. Allah SWT dengan kekuasaan-Nya mengeluarkan bayi melalui proses kelahiran ibunya.
2. Bayi lahir dengan lemah dan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa atau suatu apapun.
3. Dengan kemurahan-Nya Allah memberikan anugerah kepada bayi tersebut di antaranya pendengaran, penglihatan, hati, agar mampu bersyukur, dengan cara pendengaran untuk mendengarkan, penglihatan untuk melihat, dan hati untuk untuk merasa.
4. Dengan kesempurnaan bayi tersebut sudah barang tentu menjadi tugas kewajiban ke dua orang tua untuk merawat, membesarkan, dan memberi pendidikan hingga menjadi kuat, cerdas, dan dewasa.

Perilaku yang mencerminkan Surat An Nahl Ayat 78

Allah SWT menciptakan manusia dengan sempurna, yakni memiliki fiksi yang terdiri dari penglihatan, pendengaran, dan hati. Allah memerintahkan manusia agar senantiasa bersyukur terhadap segala nikmat dan rahmat yang dianugerahkan-Nya sebagai contoh:

1. Telinga digunakan untuk mendengarkan yang baik-baik.
2. Mata digunakan untuk melihat dan dijaga dari pandangan yang diharamkan.
3. Hati digunakan untuk merasa dan tidak mengeluarkan sifat-sifat tercela yang menyakitkan orang lain.
4. Akal digunakan untuk memikir pada hal yang lebih bermanfaat, baik bagi diri sendiri, maupun orang lain.

Semua hal yang baik dilakukan dan hal-hal yang jelek ditinggalkan untuk menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT agar hidup di alam dunia mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang diridhai Allah SWT.


 Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ‌ونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

Al Qur'an surat Al-Kahf الكهف (The Cave) ayat 29:

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
(Al Qur'an surat Al-Kahf ayat 29)


 "Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu kitab dengan benar, supaya kamu menghukum diantara manusia dengan (faham) yang Allah beritahukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi pembela orang-orang yang khianat. Dan minta ampunlah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan belas-kasih. Dan janganlah kamu membela orang-orang yang mengkhianati dirinya itu, karena sesungguhnya Allah tidak suka berkhianat dan berbuat dosa. Mereka bersembunyi (berlindung) kepada manusia, tetapi tidak mau bersembunyi kepada Allah, padahal Dia selalu bersama mereka ketika mereka mengatur siasatnya itu di waktu malam, yaitu sesuatu yang tidak diridhai dari perkataan itu, dan Allah maha meliputi semua apa yang mereka perbuat. Awaslah! Kamu ini adalah orang-orang yang membela mereka di dalam kehidupan dunia ini, maka siapakah yang akan membela mereka dari hukuman Allah kelak di hari kiamat? Atau siapakah yang akan mewakili untuk (menghadapi urusan) mereka itu?" (an Nisa': 105-109)

 Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ‌ونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

Al Qur'an surat Al-Kahf الكهف (The Cave) ayat 29:

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
(Al Qur'an surat Al-Kahf ayat 29)


 ISLAM DATANG UNTUK MENJAWAB SEMUA PERSOALAN.

Dalam rutinitas kehidupan saat ini terkadang saya melihat hidup yang sudah tidak manusiawi lagi, atau orang menyebutnya jaman yang sudah gila. Sebenarnya manusia melakukan pembangunan, revolusi, evolusi semua menuju suatu kehidupan yang lebih baik. Tapi saat ini yang terjadi adalah pengerusakan yang dilakukan secara gotong-royong.

Sungguh menyedihkan melihat situasi seperti ini, terutama di kota besar
semua orang berlomba untuk mencari materi, kekayaan, kesuksesan, semua saling bersaing tidak sehat saling menjatuhkan sungguh tindakan yang kurang terpuji.

Kenapa saat ini kejadian seperti yang saya gambarkan di atas terjadi, karena saat ini manusia cenderung mengesampingkan nilai-nilai agama, manusia hidup dalam keadaan mengikuti egonya sendiri-sendiri.

Agama dalam pembahasan etimolog atau tata bahasa yaitu A = tidak dan
gama = kacau, yang secara keseluruhan berarti tidak kacau. Tetapi saat ini
kita sering mengesampingkan peranan agama dengan kehidupan sehari-hari.

Agama adalah kontrol yang baik dalam mengendalikan kelakuan manusia yang cenderung melupakan norma-norma.yang ada. Agama adalah alat kontrol diri kita membuat kehidupan lebih baik. Karena semua agama yang ada mengajarkan tentang kebaikan.

Hampir setiap hari dalam acara berita kriminal, tindak kriminal yang semakin sadis, dan tidak terkendali, manusia adalah makhluk itu adalah ajaran yang diterapkan dalam agama, dan sebagai makhluk yang harus bertaqwa dan mengabdi kepada dzat pencipta, sebagai bentuk pengabdian mahkluk kepada Tuhannya.

Tujuan adanya agama adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik antara hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

ALLAH berfirman :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Artinya :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran : 103)

Menurut pengamanatan, seorang yang taat beragama memiliki kepribadian yang menyenangkan, dan dapat menjalani hidup dengan lebih baik, tenang, dan terarah. Dan kecenderungan orang yang beragama untuk menggapai sukses dan kebahagian hidup lebih besar. Karena mereka memiliki keyakinan yang kuat, dan memiliki faktor pendorong atau motivasi yang lebih baik.

Dibanding dengan seorang yang melupakan agama, mungikin hidupnya memilikii semua kebutuhan hidup, tetapi belum tentu mereka memiliki kebahagiaan, orang yang jauh dari agama akan terus merasa kekosongan diri.

Dalam keadaan saat ini dalam kehidupan yang lebih keras, dalam kehidupan materalistik, mari kita menanamkan kembali nilai-nilai dan norma-norma agama dalam diri kita untuk mencapai mencapai kesuksesan kehidupan di dunia.

" Agama adalah obat dari segala penyakit sosial saat ini, dan solusi dalam
kekacauan hidup kita" dan “Sesungguhnya Al-Qur’an adalah tali Allah yang kokoh, cahaya yang menerangi, penawar yang memberi manfaat, sebagai penjaga bagi orang yang berpegang teguh dengannya dan penyelamat bagi yang mengikutinya“

Saat agama tidak ada dalam kehidupan kita, diri kita menjadi tidak
terkendali, kita tanpa agama dan rasa keimanan terhadap Tuhan, manusia akan bertindak seperti hewan, dapat kita lihat contoh dimana seorang anak dapat membunuh orang tuanya, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, dan tindakan brutal yang tidak manusiawi lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar